Pemkot Bandung Ajak Warga Ikuti BIAN Demi Cegah 8 Penyakit Ini

03 Agustus 2022 22:00

GenPI.co Jabar - Pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) 2022 diharapkan bisa mencegah anak di Kota Bandung terpapar 8 penyakit berbahaya yang mengancam masa depan mereka.

Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menargetkan 110.881 anak mendapat program BIAN 2022 tersebut.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, dr. Ira Dewi Jani mengatakan, imunisasi yang bakal diterima oleh anak-anak di antaranya,imunisasi campak rubella, oral polio vaksin, injeksi polio vaksin, dan imunisasi pentavalen terdiri dari DPT-hemofilus influenza B, dan hepatitis B.

BACA JUGA:  Aturan Vaksin Booster Diprotes Pengelola Wisata di Bandung

"Jika di bulan Agustus ini ada anak berusia 9-59 bulan dalam kondisi sehat dan tanpa memandang status imunisasi sebelumnya, maka dia harus mendapatkan imunisasi campak rubella," ujar Ira dikutip dari laman resmi Pemkot Bandung, rabu (3/8).

Pihaknya pun bakal melakukan pengecekan pada buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) untuk memastikan imunisasi dasar anak.

BACA JUGA:  Gas Pol! 700 Nakes di Bandung Dapat Vaksin Dosis 4

"Jika sudah lengkap, berarti di bulan Agustus ini dia cuma dapat imunisasi campak rubella. Tapi kalau ada imunisasi lengkap yang terlewat, dia harus diberikan vaksinasi kejar," ucapnya.

Target BIAN di Kota Bandung, lanjut dia, sampai akhir Agustus diharapkan bisa mencapai 95 persen.

BACA JUGA:  3 Makanan dari Vietnam Ini Dinilai Bisa Tingkatkan Imunitas

Kemudian, untuk mengejar sisanya bakal dilakukan sweeping pada bulan September mendatang.

Pemkot Bandung pada BIAN tahun ini memperkenalkan multiple injeksi bagi anak.

Jika ada anak yang berusia 12-59 bulan di Agustus ini belum mendapatkan imunisasi dasar, maka saat datang ke fasilitas kesehatan akan diberikan lebih dari satu suntikan secara sekaligus di lokasi yang berbeda.

"Misalnya satu di tangan, satu di kaki, seperti itu. Beberapa jenis imunisasinya ada oral polio vaksin, injeksi polio vaksin, imunisasi pentavalen (DPT-hemofilus influenza B, dan hepatitis B)," sebutnya.

Ira menyatakan, RW 8 Cicendo menjadi lokasi pertama dari uji coba skema ini.

Ternyata ditemukan beberapa anak yang belum mendapatkan imunisasi karena faktor pandemi yang terjadi dua tahun belakangan.

"Jadi, anak-anak ini kemarin dapat oral polio vaksin, campak rubella, IPV. Alhamdulillah anaknya tetap sehat. Multiple injeksi ini memang sudah direkomendasi oleh WHO dari dulu. Tapi, di Indonesia memang belum berjalan dengan masif dan serentak," ungkapnya.

Sampai saat ini, kata Ira, program BIAN masih dilakukan di posyandu dan rumah sakit Kota Bandung.

Dia juga memastikan, warga tak harus mengeluarkan uang sepeserpun alias gratis dan dijamin pemerintah.

"Bukan karena gratis berarti vaksinnya jelek ya. Tapi, menurut pertimbangan pemerintah, lebih efisien dan ekonomis saat kita mencegah daripada mengobati," tuturnya.

"Sebab biaya pengobatan anak yang sudah tertular penyakit-penyakit yang bisa kita cegah dengan imunisasi itu jauh lebih besar daripada biaya pembelian vaksin," imbuhnya.

Sehingga, ia mengimbau bagi seluruh masyarakat Kota Bandung yang memiliki anak berusia 9-59 bulan untuk ikut serta berpartisipasi dalam program BIAN bulan ini. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ferdyan Adhy Nugraha

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JABAR