Belasan Celana Dalam Pendaki Ditemukan di Gunung Gede Pangrango

06 Agustus 2022 12:00

GenPI.co Jabar - Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) Cianjur kerap menemukan banyak sampah celana dalam di kawasan pendakian, termasuk puncak gunung.

"Kami tidak tahu pasti hanya dapat laporan dari petugas, relawan atau volunteer yang melakukan operasi bersih-bersih setiap pertengahan tahun banyak menemukan celana dalam. Ini perbuatan yang tidak baik yang dilakukan oknum pendaki," kata Humas TNGGP Cianjur, Agus Deni, Jumat (6/8).

Relawan Gunung Gede Pangrango Niko Rastagil, mengaku kerap menemukan belasan celana dalam yang dibuang oleh pendaki di jalur pendakian hingga puncak.

BACA JUGA:  Pendaki Tewas di Gunung Gede, Ini Penyebabnya

Dia menyebut, celana dalam tersebut sebagian besar sudah kotor terkena sampah buang air besar dan kecil dari para pendaki.

"Jumlahnya tidak banyak setiap opsih (operasi bersih-bersih) yang dilakukan rutin setiap pertengahan tahun, tepatnya pertengahan bulan Agustus saat jalur pendakian ditutup untuk pemulihan dan pembersihan jalur pendakian. Setiap opsih kami temukan 10 sampai 15 celana dalam," katanya.

BACA JUGA:  Gunung Gede Pangrango akan ditutup, Alasannya Masuk Akal

Menurut Niko, hal ini sudah melanggar aturan pendakian yang mewajibkan setiap pengunjung untuk membawa sampah saat kembali turun.

Selain itu, para pendaki harus menjaga lingkungan ketika berada di gunung agar alam bisa tetap terjaga kebersihan dan keasriannya.

BACA JUGA:  Mau Mendaki Gunung Gede Pangrango? Baca Dulu Imbauan Ini

"Kami selalu mengingatkan pendaki agar selalu menjaga kebersihan dan keindahan taman nasional dengan tidak membuang sampah sembarangan termasuk menjaga ekosistem yang ada, sehingga jalur pendakian terbebas dari sampah, namun masih banyak pendaki yang melanggar," katanya.

Meski bukan aturan baku untuk tidak menyimpan celana di gunung, namun pihak TNGGP Cianjur tetap mengimbau kepada pendaki agar tidak membuangnya.

Sebab, kondisi ini akan membuat kenyamanan, pemandangan, dan keindahan gunung akan terganggu.

Sementara itu, penutupan jalur pendakian rutin dilakukan setiap pertengahan tahun, melibatkan petugas dan relawan.

Bersih-bersih jalur ini dilakukan dari mulai titik awal pendakian hingga alun-alun Surayakencana, Gunung Gede. (ant)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ferdyan Adhy Nugraha

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JABAR