GenPI.co Jabar - Baru beberapa pekan turun, kini harga cabai di Cianjur kembali mengalami kenaikan dari Rp60 ribu menjadi Rp80 ribu per kilogram.
Sekretaris DInas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindag) Cianjur, Wahyu mengatakan, kenaikan harga cabai disebabkan oleh minimnya stok di tingkat distributor dan agen.
"Beberapa pekan lalu, harga masih cukup tinggi terutama untuk cabai rawit yang dijual Rp120 ribu per kilogram. Meski harga meroket namun tingkat kebutuhan masih tinggi," katanya di Cianjur, Selasa (9/8).
Selain itu, dia menyebut kenaikan harga cabai rawit dan cabai keriting karena hasil panen para petani tidak maksimal.
Sementara pada saat kurban, pemakaian cabai rawit dan keriting mengalami peningkatan cukup tinggi.
Kondisi ini akhirnya mempengaruhi harga di pasaran yang melambung lebih dari Rp100 ribu per kilogram selama beberapa pekan.
Namun, dia menyebut peralihan cuaca dari penghujan ke kemarau kini membuat stok mulai stabil.
"Hanya cabai dan bawang putih yang masih mahal. Bawang putih per kilogram dijual Rp27 ribu yang sebelumnya dijual dibawah Rp20 ribu per kilogram. Namun untuk stok cabai dan bawang-bawang-an kita pastikan masih aman hingga akhir bulan ini," katanya.
Sedangkan pedagang di Pasar Induk Pasirhayam Cianjur menyatakan, kenaikan harga cabai karena stok minim di tingkat agen dan distributor.
Sementara untuk pemakaian dan pemesananan masih cukup tinggi, meski penjualan masih terhitung normal.
"Kami berharap harga tidak sampai melambung karena akan berimbas terhadap angka penjualan. Kalau sampai sore angka penjualan masih normal 100 kilogram meski harga kembali naik menjadi Rp80 ribu per kilogram," kata pedagang cabai di Pasar Induk Pasirhayam, Rahm. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News