GenPI.co Jabar - Rencana pemerintah untuk menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis Pertalite dan Solar mendapat tentangan dari Organisasi angkutan darat (Organda) Jawa Barat.
Mereka meminta supaya pemerintah tidak menaikkan harga BBM bersubsidi dalam waktu dekat atau menundanya terlebih dahulu.
Ketua Organda Jabar Dida Suprinda mengatakan, masyarakat saat ini dalam kondisi perekonomian yang sulit dan belum stabil.
Maka dari itu, rencana untuk menaikkan harga BBM bakal membuat masyarakat semakin sulit.
“Harapan kami, mestinya BBM jangan dulu naik. Karena recovery kami juga masih terseok-seok. Sekarang ini kami sudah dihadapkan pada bukan pilihan sebenarnya. Pemerintah juga harus mengerti, jangan bicara berat menanggung subsidi,” kata Dida ditemui di Jalan Pelajar Pejuang, Bandung, Rabu (24/8).
Namun, jika pemerintah tetap nekat untuk menaikkan harga BBM, dia memperkirakan masyarakat bakal bereaksi keras.
“Mudah-mudahan kenaikkan ini bisa ditunda dulu. Karena akan ada gelombang kejut untuk masyarakat. Karena masyarakat dengan kondisi daya belinya yang rendah, kalau BBM naik sudah barang tentu kami akan menaikkan juga ongkosnya. Ini akan banyak membebanani masyarakat,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Kehormatan Organda Jabar Mochamad Iriawan menyebut masyarakat belum bisa dengan kenaikan harga BBM.
Selain itu, dia juga sudah mengetahui dan mengidentifikasi masalah yang dihadapi para pengusaha angkutan darat ini.
“Setelah Covid-19 ini masih cukup sulit, ada peremajaan leasing. Jadi mereka belum siap, saya siap memfasilitasi untuk berbicara dengan Dirut BJB, BRI. Karena saya ada link untuk memperoleh kredit bagi teman-teman organda. Pertamina juga untuk mempermudah mendapatkan BBM subsidi yang ada di wilayah,” ucapnya. (mcr27/jpnn)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News