GenPI.co Jabar - Mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FK UI) Feyza Hilyata membuat sebuah permen jelly stick sehat yang diberi nama BuchaBons.
Permen tersebut mengandung kombucha, buah kersen dan tanaman herbal yang baik bagi kesehatan pencernaan.
Bahkan, inovasi tersebut sukses meraih juara 2 Kompetsi NUS FoodTech Challenge 2022 pada kategori Nestle mengenai permasalahan kesehatan di Asia.
Kejuaraan tersebut di gelar oleh Departemen Food Sciene National University Singapore yang bekerja sama dengan International Flavours dan Fregrance (IFF), dan Perkin Elmer.
Alasan di balik membuat jelly stick ini karena di Asia Tenggara kerap ditemukan permasalahan pencernaan.
Penyakit GERD, diare, hepatitis, dan kanker perut di Asia sering terjadi, sehingga masyarakatnya kerap kali kurang mempedulikannya.
Maka dari itu, tim yang diberi nama Boocaw! tersebut menyajikan sebuah gagasan untuk membuat sebuah produk permen jelly stick yang enak.
Bukan hanya untuk anak-anak dan remaja, jelly stick ini juga dapat dinikmati oleh lanjut usia.
Tim Boocaw! yang terdiri dari Feyza Hilyata dari UI dan Annisa Belva dari Binus University berhasil mengalahkan peserta dari berbagai negara.
“Menurutku permasalahan yang di-highlight tentang digestive problem di asia itu penting banget, khususnya di indonesia sendiri. Produk BuchaBons bisa jadi salah satu solusi alternatif buat masalah pencernaan,” ujarnya, dikutip dari laman resmi UI, Senin (5/9).
Feyza menambahkan, BuchaBons diharap bisa menjadi produk substitusi cemilan sehat,
Adapaun bahan utama pembuatan BuchaBons adalah kombucha yang merupakan teh dengan jamur scoby yang isinya bakteri sehat, plus jamur probiotik.
Sementara untuk pemanis yang digunakan, Feyza menyebut menggunakan buah kersen atau buah ceri.
Alasan menggunakan buah kersen lantaran kombucha bisa terpicu untuk berfermentasi.
Selain itu, kersen juga mengandung antidiabetik sehingga bisa menjadi pemanis yang sehat.
BuchaBons juga memilii beberapa varian yang dibuat menggunakan tanaman herbal khas Indonesia.
Produk ini dibuat dari sumber probiotik, rendah gula, ramah untuk penyuka sayuran, enak, dengan harga yang terjangkau.
Bukan hanya itu, BuchaBons mudah dibawa dan bisa dikonsumsi dimana saja.
“Sejujurnya unexpected banget, karena konsep lombanya beda dengan commonly yang aku ikuti. Kebetulan lombanya itu durasinya lumayan lama dan berbarengan sama ujian di fakultas. Menurutku ini keajaiban dari Allah,” kata Feyza.
Kompetisi tahunan ini mempertemukan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi seluruh dunia untuk bertukar pikiran dan mengembangkan ide-ide teknologi pangan inovatif untuk mengatasi masalah yang dihadapi industri makanan saat ini.
NUS FTC 2022 memberikan tantangan yang berfokus pada penciptaan konsep baru makanan yang memiliki manfaat nilai seperti kesehatan dan kesenangan untuk menggairahkan konsumen Asia.
Adapun, rangkaian kompetisi terdiri dari pra-kompetisi (workshop online), babak penyisihan, pendampingan dengan pakar industri, dan babak final melalui presentasi dari semua finalis untuk menyampaikan idenya kepada para juri. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News