GenPI.co Jabar - Dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) langsung terasa dengan naiknya sejumlah tarif moda transportasi darat,
Salah satunya yakni tarif bus antarkota antarprovinsi (AKAP) yang beroperasi di Terminal Cicaheum, Kota Bandung.
Adapun kenaikan yang terjadi di Terminal Cicaheum berkisar Rp 30 ribu sampai 40 ribu usai
"Itu untuk AKAP ya, bus malam. Kalau untuk AKDP (antarkota dalam provinsi) naiknya berkisar Rp10 ribu sampai Rp15 ribu, tapi ada juga PO bus yang tidak menaikkan," kata Kepala Terminal Cicaheum Roni Hermanto, Selasa.
Saat ini, ada 35 PO bus yang beroperasi di Terminal Cicaheum dan nyaris semuanya menaikkan tarif penumpang.
Hal tersebut dilakukan untuk menanggulangi biaya operasional setelah harga BBM naik.
Kenaikan tersebut coba ditanggulangi supaya tetap stabil sehingga calon penumpang dan pengelola bus tidak terlalu berat.
"Pengusaha juga kalau tidak menaikkan nanti tidak bisa menutup (biaya) operasional, kan solarnya naik," kata dia.
Kendati kini sudah ada kenaikan tarif, pihaknya masih menanti arahan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
"Keputusan dari Gubernur untuk AKDP, untuk AKAP itu masih menunggu dari Kemenhub," kata dia.
Sementara itu, jumlah penumpang bus di Terminal Cicaheum mengalami penurunan sejak harga BBM dinaikkan.
Dibandingkan Minggu (4/9) ada penurunan penumpang sebanyak 20 persen.
"Mungkin masyarakat kalau tidak perlu-perlu banget berangkat ya tidak pergi, kan sekarang juga sudah zaman teknologi juga, jadi mungkin memaksimalkan online," kata Roni. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News