GenPI.co Jabar - Senjata api dipastikan tidak akan dibawa oleh Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat pada saat mengamankan aksi demo menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Ibrahim Tompo menyampaikan, ada 14 titik di wilayahnya yang menjadi tempat masyarakat untuk mengungkapkan keresahannya.
"Pengawalan itu tidak menggunakan senjata api sama sekali, jadi betul-betul humanis kita laksanakan," kata Ibrahim di Bandung, Jawa Barat, Rabu.
Lokasi demo di Kota Bandung, lanjut dia, terletak di Gedung Sate dan Gedung DPRD Jawa Barat.
Sementara di Kota Bogor, Ibrahim mengungkapkan, demo bakal dilakukan di dua lokasi.
Kota dan Kabupaten lain di Jawa Barat yang melakukan demo di satu titik lokasi di antaranya Kabupaten Karawang, Kabupaten Indramayu, dan Kabupaten Subang.
Kemudian, ada juga di Kabupaten Pangandaran, Kabupaten Bogor, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Garut, Kabupaten Sumedang, Kota Cirebon, dan Kabupaten Purwakarta.
Personel kepolisian pun sudah disiagakan untuk mengamankan aksi demo dan diharapkan bisa berjalan dengan tertib.
Ibrahim berharap, aksi demo bisa berjalan dengan tertib tanpa adanya perusakan maupun gangguan keamanan lainnya.
"Ini merupakan dinamika sosial yang terjadi, kebijakan ini juga harus bisa diterima masyarakat agar masyarakat bisa menjalani kondisi sosialnya lebih baik," kata Ibrahim.
Adapun pada Selasa (6/9), sejumlah mahasiswa dari berbagai organisasi menggelar aksi di depan Gedung DPRD Jawa Barat, Jalan Diponegoro, Kota Bandung.
Massa mulai mendatangi lokasi aksi tersebut sekira pukul 14.00 WIB untuk menyampaikan aspirasi terkait kenaikan harga BBM. Kemudian massa membubarkan diri sekitar pukul 16.30 WIB dan dilanjutkan menggelar aksi di Jalan Ir H Djuanda. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News