GenPI.co Jabar - Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) membuat PT Kereta Api Indonesia (Persero) mempertimbangkan untuk menyesuaikan tarif tiket.
Manajer Humas PT KAI Daop 2 Bandung Kuswardoyo mengungkapkan, pihaknya sampai saat ini masih mengkaji penyesuaian tarif tiket tersebut.
“Kami semua mengetahui bahwa dengan adanya kenaikan harga BBM, otomatis akan berpengaruh terhadap biaya operasional kereta api,” kata Kuswardoyo dikonfirmasi, Kamis (8/9).
Meski nantinya naik, dia menyebut, PT KAI Daop 2 Bandung bakal berupaya agar kenaikan tarif tidak sampai membuat pelanggan terbebani.
“Tarif tiket akan diupayakan semaksimal mungkin tidak terlalu membebani pengguna jasa kereta api,” ujarnya.
Dia menambahkan, kenaikan tarif ini akan diberlakukan terutama pada kereta api komersial.
Sebab, penentuan tarif kereta publi service obligation (PSO) merupakan kebijakan Pemerintah Pusat.
“Tentunya kenaikan itu akan (diberlakukan) terutama pada kereta api komersial,” ucapnya.
Maka dari itu, tarif tiket perjalanan kereta api masih akan menggunakan aturan lama lantaran pembahasannya belum selesai.
“Sampai saat ini kenaikan tarif masih belum ada di PT KAI,” tuturnya.
Sementara itu, pengguna kereta api lokal, Vita (28) mengaku kecewa dan keberatan dengan rencana PT KAI tersebut.
Namun, dia tidak bisa berbuat apa-apa dan berharap kenaikan tidak terlampau besar.
“Ya mungkin mengikuti dari pemerintah kali ya. Kalau BBM enggak naik, mungkin harga (tiket) juga tetap, enggak naik. Kasian buat yang enggak mampu. Kalau pun naik jangan terlalu besar,” kata dia. (mcr27/jpnn)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News