GenPI.co Jabar - Pemandangan unik terjadi saat ratusan mahasiswa dari berbagai organisasi di Kota Bandung menggelar aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Pada demo yang di gelar di Gedung Dewan Perwakilan Rakyar Daerah (DPRD) Jawa Barat, Jalan Diponegoro, Kota Bandung tersebut, mahasiswa memulai aksinya dengan salat Asar berjemaah.
Demonstran yang melakukan aksi pada, Jumat (9/9) tersebut berasal dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) dan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (Kammi)
Kemudian ada juga dari Himpunan Mahasiswa Persatuan Islam (Hima Persis), Forum Silaturahmi Lembaga Dakwah Kampus (FSLDK), dan Himpunan Persatuan Umat Islam (Hima PUI).
Perwakilan Kammi, Izus Salam mengungkapkan, aksi ini merupakan desakan kepada pemerintah untuk segera menghentikan proyek strategis nasional (PSN) dan segera mengalihkannya ke subsidi BBM.
"Naiknya harga BBM jadi prioritas kami. Kami menolak kenaikan harga BBM karena kenaikan BBM ini merembet ke yang lain, seperti bahan pokok dan lain-lain," kata Izus ditemui di sela aksi, Jumat (9/9).
Salah satu yang menjadi sorotan adalah mega proyek Ibu Kota Negara (IKN) yang nilainya sangat tinggi dan sementara ini, masyarakat tidak membutuhkan hal tersebut untuk dibangun.
"Masyarakat tidak membutuhkan itu tetapi kesejahteraan. Stop PSN, anggaran PSN dialirkan ke subsidi BBM," tuturnya.
Dia berharap, pemerintah segera mendengar aspirasi yang disampaikan untuk menghentikan PSN dan BBM kembali mendapat subsidi seperti sebelum dinaikan.
Jika tidak, maka dia menyatakan massa yang akan datang jumlahnya bakal lebih banyak lagi.
"Hari ini kami ada 400-an orang, kalau ini tidak didengar dipastikan massa aksi akan semakin banyak san skala yang panjang. Ini baru awalan," jelasnya. (mcr27/jpnn)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News