Inspiratif! 2 Mahasiswa Unisba yang Pantang Menyerah Meski Punya Keterbatasan

13 September 2022 13:00

GenPI.co Jabar - Program Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah Merdeka Tahun 2022 membawa Yushi Luthfiyati Fadillah dan Muhammad Fauzan Akbar mewujudkan cita-citanya untuk berkuliah.

Keduanya resmi diterima di Universitas Islam Bandung (Unisba) Tahun Akademik 2022/2023.

Yushi diterima di program studi PG-PAUD, sementara Fauzan diterima di program studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) Unisba.

BACA JUGA:  Hebat, Mahasiswa Kedokteran ini Jadi Wisudawan Termuda Unisba

Mendapat kesempatan untuk melanjutkan studi sangat disyukuri oleh Yushi maupun Fauzan.

Apalagi keduanya memiliki keterbatasan ekonomi yang membuat kuliah seakan menjadi mimpi menjadi nyata.

BACA JUGA:  Calon Suami Idaman, Pria ini Jadi Mahasiswa Kedokteran Unisba Di Usia 16 Tahun

Mereka adalah dua dari 27 calon mahasiswa Unisba yang menerima KIP Kuliah Merdeka.

Yushi merupakan lulusan SMKN 1 Soreang yang lahir di Bandung pada 15 Januari 2022.

BACA JUGA:  Rekomendasi Indekos di Taman Sari, Dekat Unpas dan Unisba

Dia memiliki keterbatasan pada pengelihatan karena hanya bisa melihat dari mata kirinya saja.

Ayahnya bekerja di sebuah praktik dokter, sementara ibunya merupakan pedagang plastik dan bahan kue.

Dengan segala keterbatasan tersebut, dia mengaku sempat tidak percaya diri.

“Alhamdulillah seiring waktu berjalan, bisa menerima keadaan dan bersyukur,” ungkapnya dikutip dari laman resmi Unisba, Selasa (13/9).

Sedangkan Fauzan merupakan anak pertama dari tiga bersaudara yang lahir di Bandung pada 11 Januari 2003.

Fauzan tinggal di panti asuhan yang ada di Lembang karena ayahnya menjadi pengurus dan guru mengaji di panti tersebut sejak tahun 1997.

Selama tinggal di panti, dia merasa tidak malu karena lingkungannya begitu baik.

“Teman-teman alhamdulillah semuanya sangat mendukung,” ujarnya.

Lulusan SMKN Pertanian Pembangunan Lembang ini mendapat biaya sekolah dari TK hingga SMK dari pemilik panti.

Kini, melalui KIP Merdeka keduanya mendapat kesempatan untuk kuliah tanpa harus mengeluarkan biaya pendidikan dan hidup selama 4 tahun.

Maka dari itu, keduanya bertekad untuk menyelesaikan studinya dengan baik dan tepat waktu.

Yushi yang ingin menjadi guru PAUD bertekad untuk bersungguh-sungguh saat menjalani kuliah di Unisba.

Sementara Fauzan ingin menjadi guru PAI dan mengabdi pada panti usai lulus kuliah nanti.

Selain itu, keduanya juga berpesan kepada orang-orang yang memiliki keterbatasan ekonomi dan fisik supaya selalu bersyukur dan semangat dalam mencari ilmu.

“Manfaatkanlah umur sebelum dikubur,” ucap Fauzandi akhir pembicaraan. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ferdyan Adhy Nugraha

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JABAR