GenPI.co Jabar - Pemerintah Kabupaten Indramayu mengajukan adanya pembangunan pemecah gelombang atau breakwater kepada pemerintah pusat untuk menangani bencana rob.
Bupati Indramayu, Nina Agustina, mengatakan pihaknya sudah mengajukan pembangunan pemecah gelombang pada tahun 2017. Akan tetapi, belum juga direalisasikan.
“Pembangunan pemecah gelombang sangat dibutuhkan. Pasalnya, jarak antara pantai dengan pemukiman warga sudah semakin dekat sebagai akibat dari abrasi,” ujar Nina, pada Jumat (10/12/2021).
Nina memaparkan, rob yang terjadi di Desa Eretan Wetan sudah berlangsung sejak beberapa hari yang lalu.
"Desa Eretan Wetan berhadapan langsung dengan lautan," katanya.
Nina memaparkan, saat ini pemerintah desa dan kecamatan sudah melakukan antisipasi sementara dengan menggunakan karung yang diisi tanah sebagai tanggul.
Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi masuknya air laut ke permukaan rumah warga.
"Masyarakat juga mulai meninggikan rumahnya masing-masing," katanya.
Pemerintah Kabupaten Indramayu sudah menawarkan kepada masyarakat setempat untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman dan tidak terkena banjir rob.
Namun, masyarakat tetap bersikeras ingin bertahan di tempat tinggalnya masing-masing meskipun sering dilanda bencana banjir rob.
"Ternyata masyarakat masih betah dan tidak mau relokasi," ujarnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News