GenPI.co Jabar - Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Suntana meminta kepada seluruh anggota polisi yang terlibat dalam operasi Zebra Lodaya 2022 untuk sopan saat berhadapan dengan masyarakat.
Operasi tersebut, kata dia, harus dilakukan secara persuasif, manusiawi, edukatif, serta teguran simpatik agar polisi mendapat simpati masyarakat.
Apalagi pada operasi Zebra Lodaya 2022, beberapa daerah sudah menerapkan e-Tilang.
"Tetap jaga sopan santun dan profesional. Jangan ada lagi polisi lalu lintas bekerja tidak sesuai prosedur," kata dia, di Kantor Polda Jawa Barat, Bandung, Senin.
Suntana menyatakan, polisi tidak boleh menegakan hukum lalu-lintas secara stasioner serta hunting system.
Maka dari itu, dia meminta kepada para perwira untuk mengawasi bawahannya supaya mencegah sikap arogan ketika menegur masyarakat.
"Tindak tegas apabila ada anggota yang melanggar dan melakukan tindakan yang dapat menurunkan citra Polri," katanya.
Polda Jabar, lanjut dia, bakal menerjunkan 1.932 personel pada operasi kali ini, yang terdiri dari 520 dari Polda Jabar, dan 1.412 dari Polres Jajaran.
Rencananya, operasi Zebra Lodaya 2022 bakal berlangsung mulai 3-16 Oktober secara serenta di seluruh Indonesia.
Operasi ini dilakukan dalam rangka menciptakan keamanan, keselamatan, ketertiban, kelancaran lalu-lintas menjelang Natal 2022 dan Tahun Baru 2023.
Adapun objek pelanggaran yang bakal menjadi target pada operasi kali ini antara lain knalpot bising, penggunaan pelat nomor yang tidak sesuai, sirene rotator tidak sesuai, serta pelanggaran yang berpotensi menyebabkan kecelakaan lalu-lintas.
"Diimbau juga agar masyarakat selalu mematuhi aturan dan tata cara berlalu lintas yang baik serta saling menghargai kepada sesama pengguna jalan," kata dia. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News