Begini Cara Pemkot Bandung Atasi Banjir di Gedebage

05 Oktober 2022 09:00

GenPI.co Jabar - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung berencana mengaktifkan kembali sungai Cisaranten Lama untuk mengatasi banjir di kawasan Gedebage.

Kepala Bidang Pengendalian Daya Rusak Air Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga Kota Bandung, Dini Dianawati mengatakan, pihaknya sudah berkomunikasi secara intensif dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Balai Air Tanah dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS).

Rencananya, sungai Cisaranten Lama sudah bisa digunakan secara efektif pada tahun 2023 mendatang.

BACA JUGA:  MI Nurul Islam Gelar Lomba Menangkap Ikan Sambil Menunggu Banjir Surut

"Untuk menyedot area Rancabolang, kita koordinasi dengan provinsi dan BBWS. Mau mengaktifkan Sungai Cisaranten Lama di tahun 2023," ujarnya kepada Humas Bandung, Selasa 4 Oktober 2022, dikutip dari laman resmi Pemkot Bandung.

"Kita masih menunggu dari gebrakan pusat dengan BBWS untuk mengaktifkan Sungai Cisaranten Lama serta perbaikan drainase di jalan nasional seperti Jalan Soekarno Hatta," imbuhnya.

BACA JUGA:  Terowongan Cibaduyut Banjir Seperti Sungai, Pemkot Bandung Ambil Langkah ini

Dia menyebut, Pemkot Bandung juga telah berupaya untuk meminimalisir banjir di kawasan Gedebage dengan menyediakan rumah pompa di beberapa titik.

Hal tersebut guna menghindarkan Perumahan Bumi Adipura dan Rancabolang dari banjir.

BACA JUGA:  Pemkot Bandung Punya Solusi Atasi Banjir di Kopo Citarip

Perbaikan saluran drainase, pengerukan sampah di gorong-gorong, serta penambalan jalan terus dilakukan Pemkot Bandung.

Ia menyatakan, Pemkot Bandung juga telah menyediakan beberapa rumah pompa untuk mencegah banjir di daerah Perumahan Bumi Adipura dan Rancabolang.

Menurut Dini, penyebab banjir di kawasan Gedebage pada Senin 3 Oktober 2022 karena intensitas hujan tinggi dan tumpukan sampah dari Pasar Gedebage.

"Akibatnya aliran air terhambat dan mengakibatkan banjir di sekitar kawasan Gedebage," ujarnya.

"Kita butuh parkir air selanjutnya di area Gedebage, lari ke retensi semua, retensi meluap ke jalan. Kemarin kita cek banjir surut dalam 3 jam," imbuhnya.

Selain itu, pihaknya berharap kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan, terutama ke sungai.

Dini juga menyebut, mengecilnya badan sungai membuat aliran air menjadi terhambat hingga akhirnya terjadi banjir.

"Penanggulangan banjir ini memiliki beberapa kendala, terutama pada aspek perilaku masyarakat dalam mengelola sampah. Belum lagi ditambah penyerobotan lahan badan sungai yang diperkecil," kata dia.

Dia menyebut, penanganan banjir perlu kerja sama dari semua pihak, termasuk masyarakat.

Oleh sebab itu, Dini mengimbau kepada masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan.

"Saya tak hentinya mengajak masyarakat untuk jangan buang sampah sembarangan, mari kita menjaga lingkungan bersama-sama," katanya (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ferdyan Adhy Nugraha

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JABAR