Mendung Tak Surutkan Semangat Mahasiswa Unisba Menanti Gerhana Bulan Total

08 November 2022 22:00

GenPI.co Jabar - Gerhana bulan total di Kota Bandung tak bisa terlihat secara jelas karena tertutup mendung.

Namun itu tak menyurutkan semangat para mahasiswa himpunan program studi Ahwal Al-Syakhshiyyah Fakultas Syariah, Universitas Islam Bandung atau Unisba.

Mereka tetap antusias melihat proses pengamatan gerhana bulan total secara langsung di Observatorium Albiruni, Selasa (8/11).

BACA JUGA:  Hengky Kurniawan Resmi Menjabat Sebagai Bupati Bandung Barat

Sejak sore hari para mahasiswa tersebut menanti detik-detik gerhana bulan total yang dapat teramati dengan mata telanjang.

Gerhana bulan total kali ini tidak bisa terlihat jelas dari Kota Bandung. Pengamatan tertutup awan gelap.

BACA JUGA:  Gerhana Bulan Total, Halaman Pos Observasi Geofisika Lembang Dibuka untuk Umum

Pun dengan menggunakan teropong juga nihil. Gerhana bulan total yang dijadwalkan pada pukul 17.59 WIB ditutup mendung.

Adapun pengamatan gerhana bulan total ini dilakukan mahasiswa Unisba dengan Badan Hisab dan Rukyat Daerah (BHRD) Jawa Barat.

BACA JUGA:  Daftar Hotel Murah di Lembang Bandung di Bawah Rp 200 Ribu

Ipeh (20) salah seorang mahasiswa mengaku sengaja datang ingin menyaksikan fenomena gerhana bulan total. “Sengaja sih (ke sini, red), karena biasanya kalau ada penentuan Syawal dan Ramadan selalu ke sini,” katanya ditemui di lokasi.

Akan tetapi gerhana bulan kali ini tidak bisa terlihat karena tutup awan mendung.

Dia tak patah semangat dan tetap menanti gerhana bulan. Ipeh berharap cuaca segera membaik dan gerhana bisa terlihat.

“Tadi ada kabar, awannya sudah agak bergeser. Nggak kecewa-kecewa banget. Tetapi saya niat ke sini mau lihat. Bertahan juga, karena enggak ada kerjaan juga,” ucapnya.

Ketua pelaksana pengamatan gerhana bulan total, Encep Abdul Rojak mengatakan, pengamatan gerhana bulan berada di koordinat tempat Lintang -6?54’12” LS, Bujur 107?36’32” BT dan berada di ketinggian 783 mdpl.

Selain menggelar pengamatan, Unisba juga mengadakan salat gerhana berjemaah.

“Kesunahan yang ada dalam pelaksanaan gerhana yaitu Salat Gerhananya yang dilanjutkan dengan khotbah, bersedekah, dan memperbanyak takbir selama terjadinya gerhana bulan ini,” ucap dia.

Data gerhana bulan, kata Encep, yakni durasi gerhana Penumbra selama 5 jam 53 menit 51 detik.

Durasi gerhana Umbra selama 3 jam 39 menit 50 detik dan gerhana total selama 1 jam 24 menit 58 detik.

Sementara itu, kontak Penumbra 1 (P1) terjadi pada pukul 15:02:17 WIB, kontak Umbra 1 (U1) pukul 16:09:12 WIB, kontak Umbra 2 (U2) pukul 17:16:39 WIB, Maksimum Gerhana pukul 17:59:08 WIB, kontak Umbra 3 (U3) pukul 18:41:37 WIB, kontak Umbra 4 (U4) pukul 19:49:03 WIB dan kontak Penumbra 4 (P4) pukul 20:56:08 WIB.

“Peralatan yang digunakan terdiri dari dua buah Teropong digital dengan spesifikasi equatorial mount iOptron Cem25, dan iOptron Minitower II dengan system mounting Altazimuth computerized GOTO," ujarnya.

Selain itu, pihaknya juga menggunakan satu buah teropong manual Skywatcher 909EQ2 dengan jenis mounting euqtorial, dua buah Binoculer, dua buah CCD dengan spesifikasi ZWO (warna) dan QHY (BW), laptop yang tersambung internet, dan perlengkapan lainnya. (mcr27/jpnn)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Baehaqi Almutoif

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JABAR