GenPI.co Jabar - Wali Kota Bogor Bima Arya memastikan Jembatan Otista segera dilebarkan. Anggaran Rp 52 miliar dari Pemprov Jabar telah siap untuk renovasi jembatan tersebut.
Rencana pelebaran jembatan tersebut terkait upaya untuk mengatasi antrean kendaraan di jalur protokol akses menuju ke Istana Bogor agar mampu mengimbangi jalan sekitarnya yang empat lajur.
"Bongkar ulang total ini semuanya, dibangun baru dan diperluas, akan bisa empat lajur. Akses jalan kemungkinan ditutup total selama pengerjaan sembilan bulan di tahun 2023," ujarnya, Selasa (22/11).
Bima Arya mengatakan, pembangunan Jembatan Otista akan dimulai dengan lelang konsultan manajemen konstruksi (MK) selama dua bulan pada awal Desember 2022 hingga Januari 2023.
Dia menargetkan, sembilan bulan pengerjaan jembatan tersebut bisa selesai. Hitungannya, bila dimulai April 2023, setidaknya Desember 2023 sudah rampung.
Pihaknya mengimbau masyarakat untuk bisa mengantisipasi akan adanya pembangunan di ruas jantung Kota Bogor tersebut tahun depan.
"Jalan Otista dari arah Jalan Pajajaran dan sebaliknya akan ditutup total selama pengerjaan pembangunan jembatan tersebut," ujarnya.
Penutupan total tersebut dilakukan karena jembatan akan dibongkar dan dibangun ulang dengan lebar jalan yang memuat empat lajur.
Lebar jembatan akan bertambah sekitar 5,5 meter menjadi 10,7 meter dari semula 3,7 meter ditambah trotoar sekitar 1,5 meter.
"Kita akan berkoordinasi juga dengan kepolisian, dishub untuk melakukan pengondisian, karena otomatis jalur ini kemungkinan besar akan ditutup total selama pengerjaan agar mengejar waktu selesai," ungkapnya.
Jembatan Otista memiliki peran sangat penting karena terdapat beberapa pusat kegiatan masyarakat, seperti Tugu Kujang, Pasar Bogor, kawasan kuliner Suryakencana, Kebun Raya, dan Istana Bogor.
Keberadaannya juga berada di jalur protokol antara Jalan Pajajaran, Otista menuju Ir H Juanda, Sempur hingga Kembali ke Pajajaran dengan sistem satu arah (SSA). (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News