GenPI.co Jabar - Viral rekaman ambulans mengangkut bantuan untuk korban gempa Cianjur diberhentikan sejumlah orang tidak dikenal. Mereka meminta paket bantuan yang diangkut diturunkan di tempat tersebut.
Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Ibrahim Tompo membenarkan peristiwa yang terjadi pada video viral itu.
Bahkan, pihaknya mengaku telah memeriksa pelaku pengadangan yang berjumlah tiga orang tersebut.
"Tadi diamankan 3 orang dan diperiksa, ternyata memang mereka termasuk warga yang terdampak," kata Ibrahim dikutip dari JPNN Jabar, Rabu (23/11).
Dia menjelaskan, ketiga pelaku pengadangan tersebut diketahui juga merupakan warga terdampak gempa yang terjadi Senin (21/11).
Para pelaku, kata Ibrahim, mengakui bahwa yang telah dilakukannya merupakan tindakan salah.
"Setelah diperiksa dan diklarifikasi ke 3 warga tersebut dikembalikan dengan dibekali bantuan berupa kebutuhan pengungsian," jelasnya.
Diketahui, peristiwa pengadangan tersebut terjadi di wilayah Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur.
Terlihat dalam video tersebut, salah satu dari pengadang meminta paket bantuan yang dibawa ambulans diturunkan di tempat mereka.
"Kami dicegat ya. Orang-orang minta bantuan diturunin di sini sementara kami mau ke ujung. Orang-orang ini berhentiin semua mobil yang ada tanpa terkecuali ambulan. Lokasi tidak jauh dari SMP Cugenang, Rancagoong, hati-hati buat semua relawan," tulis keterangan video tersebut.
Namun, pengendara mobil menolak untuk memenuhi permintaan para pengadang tersebut. Pengendara mobil kemudian memilih untuk mundur dan batal menyalurkan bantuan.
"Kita mundur saja deh, kita gak usah ngasih bantuan. Mundur, mundur, mundur," kata pengendara mobil ambulan tersebut. (mcr27/jpnn)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News