GenPI.co Jabar - Gempa Cianjur berkekuatan magnitudo 5,6 pada 21 November 2022 siang memberikan dampak merusak.
Namun, ternyata guncangan yang merusak ribuan rumah tersebut bukan satu-satunya. Pasalnya, setelah itu muncul rentetan beberapa gempa susulan di Cianjur.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung menyebut hingga 27 November terjadi 276 kali gempa di Cianjur.
“Gempa susulan sampai dengan 27 November 2022 pukul 06.00 WIB terjadi 276 gempa,” kata Kepala BMKG Bandung Teguh Rahayu dikutip dari JPNN Jabar, Minggu (27/11).
Gempa susulan tersebut memiliki kekuatan yang beragam, mulai dari 1,2 SR hingga yang terbesar mencapai 4,2 SR.
Rahayu mengungkapkan, gempa susulan tersebut masih akan terus muncul sampai energinya habis.
Diperkirakan, gempa susulan tersebut akan terjadi selama dua pekan. Setelah itu, posisinya akan kembali stabil.
“Berdasarkan data gempa susulan tersebut, gempa bumi diperkirakan akan berakhir dalam waktu 1-2 pekan ke depan,” tuturnya.
Banyaknya gempa susulan tersebut menjadi salah satu kendala dalam proses evakuasi dan pencarian korban gempa Cianjur.
Selain juga kondisi cuaca yang sering berubah menjadi hujan pada siang hari.
“Oleh karenanya Basarnas sudah menempatka safety officer di setiap sitenya untuk memantau pergerakan yang sekiranya membahayakan tim SAR Gabungan,” kata Kepala Kantor SAR Bandung Jumaril.
Sampai hari ketujuh, tim SAR gabungan masih melakukan pencarian terhadap 14 orang yang dilaporkan hilang. Pencarian di hari ketujuh ini dibagi menjadi tiga worksite yaitu warung sate Shinta, Desa Cijedil, dan Kampung Cidadas.
Diduga di tiga tempat tersebut masih ada beberapa orang yang tertimbun longsor akibat gempa.
Berdasarkan data milik BNPB, sampai dengan hari ke enam pasca-kejadian gempa atau Sabtu (26/11), jumlah korban yang meninggal dunia menjadi 318 orang. Sementara itu, korban luka-luka sebanyak 7.729 orang dan yang mengungsi 73.693 orang. (mcr27/jpnn)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News