GenPI.co Jabar - Untuk mencegah terjadinya tawuran antar pelajar, PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia) Kabupaten Sukabumi melakukan hal ini.
Mereka mengimbau para guru untuk memantau anak didiknya tidak hanya di sekolah, tapi juga di luar sekolah.
Ketua PGRI Kabupaten Sukabumi, Wahid Ansor, mengatakan para guru harus memantau anak didiknya saat pulang sekolah.
Pasalnya, jam pulang sekolah merupakan saat yang rawan. Biasanya para pelajar berkumpul dengan teman-temannya.
Mereka dikhawatirkan sedang merencanakan sesuatu, seperti tawuran atau hal-hal lainnya yang tidak diinginkan.
Oleh karena itu, para guru harus benar-benar mengawasi anak didiknya dan memastikan mereka pulang ke rumahnya masing-masing.
“Untuk menekan terjadinya aksi kekerasan di kalangan pelajar, setiap murid harus diberikan pemahaman tawuran dan diberikan contoh bahwa sudah banyak pelajar yang tewas akibat terlibat tawuran,” ujar Wahid, pada Selasa (14/12/2021).
Wahid memaparkan, para pelajar jangan sampai terjerumus hal-hal yang negatif seperti bergabung dengan geng motor dan menggunakan narkoba.
Oleh karen itu, guru harus memberikan pengertian dan pemahaman tentang bahayanya melakukan hal negatif yang bisa berurusan dengan hukum.
"Kami akui beberapa waktu lalu sempat merebak kekerasan antar pelajar mulai dari tawuran hingga satu lawan satu menggunakan senjata tajam. Ini bukan budaya kami, tapi budaya orang lain. Itu tidak boleh berkembang," katanya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News