GenPI.co Jabar - Puluhan rumah di Garut rusak akibat pergerakan tanah. Sebanyak 69 rumah warga mengalami retak-retak dan pondasi bangunan miring.
Rumah warga yang rusak tersebut berada di Desa Pancasura, Kecamatan Singajaya, Kabupaten Garut. Kepala Desa Pancasura, Tohibin membenarkan terkait sejumlah rumah yang rusak akibat pergerakan tanah tersebut.
"Ada rumah yang terdampak pergerakan tanah di Desa Pancasura pada beberapa bulan ke belakang hingga sekarang ada 69 rumah," ujarnya, Selasa (20/12).
Dia menjelaskan, pergerakan tanah tersebut terjadi sejak beberapa bulan lalu.
Rumah yang terdampak pun semakin meluas. Awalnya, tercatat hanya 53 unit saja yang dilaporkan rusak. Namun, belakangan bertambah menjadi 69 rumah.
Terakhir, rumah yang dilaporkan mengalami kerusakan yaitu 3 unit di Kampung Lebakmenak, 2 unit di Kampung Gunung Batu, 7 unit di Kampung Ciarakoneng, dan 4 unit di Kampung Ciagra.
"Yang dilaporkan baru sebanyak 16 rumah, jadi total keseluruhan sampai akhir tahun ini 69 rumah," katanya.
Tak hanya merusak rumah warga, pergerakan tanah juga membuat jalan desa di area daerah aliran sungai retak, ada juga yang ambles.
"Jalan desa sepanjang 11 kilometer alami retakan dan ambles, jalan lingkungan di Kampung Ciarakoneng sepanjang 4 kilometer sampai putus, sedangkan lahan persawahan warga seluas 30 hektare," katanya.
Tohibin mengaku telah melakukan mitigasi untuk melihat dampak bencana tersebut. Pemerintah daerah juga telah memberikan bantuan berupa sembako dan bahan material bangunan berupa semen.
Pihaknya berharap ada tambahan bantuan lagi karena sebelumnya masih kurang.
Pemerintah mengimbau warga yang terdampakbersedia direlokasi ke tempat yang dinilai aman. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News