GenPI.co Jabar - Tahun 2022 hampir berakhir. Banyak peristiwa di kota Depok yang menyita perhatian sepanjang 2022.
Peristiwa tersebut juga menjadi perhatian masyarakat secara nasional.
Berikut ini beberapa peristiwa di Kota Depok yang menghebohkan selama 2022.
Polisi menggerebek sebuah rumah di Pesona Depok Estate, Minggu (5/6) sekitar pukul 00.30 WIB. Diketahui rumah tersebut digunakan untuk private party sempat viral di media sosial.
Kasat Reskrim Polres Metro Depok, AKBP Yogen Heroes Baruno mengatakan, pengungkapan kasus tersebut setelah mendapat informasi dari jajaran Intel Polda Metro Jaya.
“Pada Sabtu malam kami mendapat informasi dari jajaran Intel Polda, kemudian kami dari Polres Depok langsung mendatangi lokasi kejadian,” tutur Yogen, Senin (6/6).
Benar saja, diketahui memang ada private party dengan ada minuman keras juga.
Enam fraksi di DPRD Kota Depok melakukan mosi tidak percaya terhadap Ketua DPRD dan melayangkan hak interpelasi kepada Wali Kota Depok.
Hak inteprelasi dan mosi tidak percaya tersebut terkait polemik Kartu Depok Sejatera (KDS) yang dianggap menjadi alat politik salah satu partai penguasa di Kota Depok.
Anggota legislatif menilai KDS tidak transparan. Wakil Ketua DPRD Kota Depok, Hendrik Tangke bersama para pekar mengungkapkan, desain program KDS dinilai sangat tendensius dan ada unsur penggiringan opini.
“Mulai dari warna kartu yang ada unsur oren dan putih, ini sangat menjurus kepada warna salah satu partai penguasa di Kota Depok,” tuturnya di Rumah Makan Betawi Ngoempoel, Senin (9/5).
Pihaknya juga mengkritisi foto Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok yang ada di dalam kartu KDS.
“KDS ini kan kartu bantuan yang ada uangnya, maka sangat tidak etis saat ada foto Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok. Ini pengiringan opini lebih baik pakai logo Kota Depok saja yang lebih pantas,” katanya.
Warga Kelurahan Tirtajaya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok geger dengan teuan adanya ratusan paket bantuan sosial (Bansos) dari pemerintah yang ditimbun di Lapangan KSU, pada Jumat (29/7).
Salah satu warga, Rudi Samin menyampaikan, terbongkarnya penimbunan tersebut setelah adanya informasi mengenai hal tersebut.
“Saya dapat informasi dari orang dalam, bahwa ada penimbunan sembako. Atas kabar itu kami langsung menelusurinya," ucapnya di lokasi kejadian, Minggu (31/7).
Tiga hari ditelusuri dan akhirnya ditemukan setelah dikeruk menggunakan alat berat. “Ini dipendam di kedalaman tiga meter, kurang lebih ada satu kontainer (sembako),” ujarnya.
Berikutnya yang juga bikin geger adalah pembunuhan sadis oleh Rizky Noviyandi Achmad kepada istri dan putri sulungnya.
Peristiwa tersebut terjadi di rumahnya di RT 3, RW 8, Kelurahan Jatijajar, Kecamatan Tapos, Kota Depok, pada Selasa (1/11).
Rizky mengaku tega membunuh keduanya karena kesal, istrinya selalu meminta cerai dan ingin pergi dari rumah. Sementara itu, putri sulungnya berinisial KPC (11) terus mencuekinya.
“Dia (putri sulung) sudah saya sekolahkan, saya didik dengan pengajian dan les, tetapi selalu tidak menjawab kalau saya tanya,” katanya.
Polemik relokasi SDN pondok Cina 1 menuai protes dari para orang tua siswa. Rencananya, lokasi SDN POndok Cina 1 akan digunakan sebagai pembangunan masjid raya.
Siswa di SDN Pondok Cina 1 dipindahkan ke SDN pondok Cina 3 dan 5. Namun orang tua siswa meminta agar lebih dahulu menyediakan gedung baru sebelum melakukan relokasi.
Enam lembaga negara sampai turun tangan mengatasi masalah tersebut. (mcr19/jpnn)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News