Hanya Bisa Pasrah, Petani Garam di Karawang Tak Berkutik Hadapi Cuaca Ekstrem

09 Januari 2023 22:00

GenPI.co Jabar - Petani garam di Karawang tak bisa berkutik dengan kondisi cuaca ekstrem yang terjadi di wilayahnya. Banyak dari mereka yang beralih menjadi petambak ikan.

Sekretaris Dinas Perikanan Karawang, Abuh Bukhori mengatakan, cuaca buruk yang tidak menentu membuat para petani tidak bisa mengolah lahan menjadi garam.

Petani garam pun memilih mengganti lahan mereka menjadi tambak ikan.

BACA JUGA:  Suku Cadang Moge Produksi SMKN 1 Karawang Laris Manis Dipesan

“Garam hanya bisa diproduksi saat musim kemarau, karena proses pembuatannya memanfaatkan air laut, panas matahari dan angin,” katanya.

Kondisi tersebut membuat petani tidak akan memproduksi garam lagi dan tambak mereka pun beralih fungsi sebagai tempat budidaya ikan.

BACA JUGA:  Bupati Karawang Ungkap Fakta Sosok Mengaku Imam Mahdi

“Ketika harga garam saat musim kemarau pun para petani tidak produksi, tambak garam dijadikan untuk budidaya ikan bandeng,” katanya.

Data Dinas Perikanan Karawang, pada 2021 jumlah produksi garam di wilayahnya mencapai 200 ribu ton. Angkat tersebut akan naik seiring dengan harga yang bagus di pasaran.

BACA JUGA:  2 Sungai Meluap, Satu Desa Terendam Banjir di Karawang

Hasil produksi garam Karawang ini dikirim ke beberapa wilayah di Jawa Barat dan Tangerang. Garam produksi petani Kawarang dimanfaatkan untuk proses pemindangan ikan dan konsumsi lokal.

“Pertama petani garam akan semangat ketika harga pasar bagus dan produksi tahun lalu di atas 200 ribu ton per tahun. Garam kita diserap untuk masyarakat lokal dan dijual ke beberapa kota di Jawa Barat dan Tangerang,” ungkapnya. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Baehaqi Almutoif

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JABAR