GenPI.co Jabar - Peringatan yang dikeluarkan Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana tak main-main. Pemborong atau pihak ketiga yang saat ini sedang mengerjakan proyek pembangunan puskesmas siap-siap dicoret bila hasil kerjanya tak memuaskan.
Cellica juga memperingatkan agar pemborong memperhatikan betul kontrak waktu penyelesaian pekerjaan.
"Pelaksana pihak ketiga yang lambat (pekerjaannya, red) atau pekerjaannya tidak memuaskan, saya larang ikut lelang kembali dalam satu tahun ke depan," ujarnya, Rabu (18/1).
Pihaknya juga akan meminta pendampingan Kejaksaan Negeri (Kejari) Karawang.
Sebelumnya, Cellica menemukan adanya 5 puskesmas yang seharusnya selesai dibangun pada 2022, namun baru rampung Januari 2023.
"Ya mestinya akhir tahun lalu puskesmas-puskesmas itu sudah selesai dan bisa digunakan," katanya.
Dia juga menyemukan beberapa bagian yang harus disempurnakan saat meninjau Puskesmas Pacing Kecamatan Jatisari, Kecamatan Jatisari.
"Beberapa bagian perlu disempurnakan lagi, terutama cat yang tidak rata dan beberapa kran air tidak mengalir. Saya minta secepatnya diperbaiki," kata dia.
Sementara itu, BPK RI menemukan adanya indikasi kelemahan pengendalian internal dan ketidakpatuhan terhadap undang-undang dalam proyek pembangunan puskesmas 2021.
BPK merekomendasikan kepada Bupati Cellica untuk meminta Kepala Dinas Kesehatan selaku pengguna anggaran memerintahkan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) menghitung ulang kekurangan volume Rp 115 juta pada pembayaran termin terakhir renovasi Puskesmas Telukjambe.
Selain itu, juga memerintahkan PPK untuk memproses kelebihan pembayaran sebesar Rp 1,7 miliar sesuai ketentuan dan menyetorkannya ke kas. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News