GenPI.co Jabar - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan meresmikan pabrik daur ulang botol plastik Polyethylene Terephthalate (PET) di Kabupaten Bekasi.
Pabrik yang memiliki nilai investasi Rp 556,2 miliar itu kerja sama bersama Coca Cola Europacific Partners (CCEP) Indonesia dan Dynapack Asia.
Luhut mengatakan, pemerintah mendukung upaya bersama untuk mengurangi sampah plastik.
"Pemerintah berkomitmen untuk mengurangi sampah laut sebesar 70 persen pada 2025 dalam upaya mengatasi persoalan polusi plastik," ujarnya dalam siaran pers yang diterima GenPI.co, Rabu (8/2).
Dia mengepresiasi kerja sama kedua perusahaan tersebut. Menurutnya, pelaksanaan program pengelolaan sampah dapat dikerjakan secara bergotong royong.
Penting bagi industri lainnya untuk turut berkontribusi dalam mewujudkan ekonomi sirkuler secara closed-loop.
"Saya berharap, Amandina dan Yayasan Mahija akan memainkan peran pentingnya dalam mengatasi masalah sampah sekaligus memberikan manfaat bagi lingkungan dan sosial melalui sistem closed-loop sirkular ekonomi," katanya.
President Director untuk Indonesia & Papua New Guinea Coca-Cola Europacific Partners (CCEP), Jorge Escudero menyebut pentingnya pendekatan closed-loop, salah satunya dalam pengelolaan sampah kemasan plastik.
Pihaknya bersama dengan Dynapack Asia melalui Amandina dan Yayasan Mahija berkomitmen untuk mengolah sampah kemasan botol.
"Kami berkomitmen untuk memastikan pasokan rPET berkualitas tinggi sesuai dengan kebijakan pemerintah dan standar keamanan pangan internasional," katanya.
CEO Dynapack Asia, Tirtadjaja Hambali berharap pabrik daur ulang tersebut dapat menghadirkan solusi sirkulasi plastik.
"Ini komitmen kami terhadap pengemasan yang berkelanjutan. Dengan memastikan pengumpulan yang bertanggung jawab diintegrasikan ke dalam rantai pasokan pengumpulan sampah botol plastik dan memprioritaskan keamanan kondisi kerja serta standar hak asasi manusia," kata dia. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News