Raih Juara di Nepal, Mahasiswa UI Bikin Bangga

16 Februari 2023 10:00

GenPI.co Jabar - Tim mahasiswa UI atau Universitas Indonesia bikin bangga di dunia internasional. Mereka berhasil menyabet juara di ajang East Asian Medical Students Conference (EAMSC) 2023 di Kathmandu, Nepal.

Pemaparan para mahasiswa Fakultas Kedokteran itu Cold Water Immersion (CWI) atau cryotherapy yang ternyata juga bermanfaat untuk pertolongan pertama pada penderita hipertermia, berhasil menyita perhatian.

CWI biasanya digunakan para atlet mengurangi nyeri otot setelah olahraga atau kompetisi, dengan berendam selama 10-15 menit di air dingin bersuhu 10-15 derajat celsius.

BACA JUGA:  Keren Banget! Mahasiswa UI Bikin Aplikasi SAKTI untuk Turunkan ke Stunting

Perwakilan dari tim mahasiswa FKUI, Najma Ali mengatakan, penelitian yang dilakukannya terkait manfaat lainnya dari CWI itu terinspirasi dari sebuah informasi pada portal Headline.

Seorang ahli bedah ortopedi dari The Centers for Advanced Orthopaedics, Dr. A. Brion Gardner dalam portal tersbeut menjelaskan bahwa mandi es membantu atlet memulihkan lebih cepat, mengurangi rusaknya otot dan jaringan, serta peningkatan fungsi tubuh.

BACA JUGA:  Prodi Produksi Media UI Masukkan Pembuatan Komik Digital Sebagai Mata Kuliah Baru

Dirinya dan tim kemudian meninjau ulang manfaat lain dari CWI. Para mahasiswa tersebut kemudian menghubungkan efektivitas CWI dengan heat stroke, termasuk menentukan suhu yang paling efektif serta level imersi terbaik.

Perlu diketahui, heat stroke biasanya ditandai dengan hipertermia berat dan disfungsi organ. Seseorng yang terserang head stroke dapat mengalami morbiditas signifikan jika tidak ditangani dengan baik.

BACA JUGA:  Alat Ciptaan Tim Penelitian UI Keren Banget, Bisa Pantau Longsor Jarak jauh

Kondisi hipertermia bisa terjadi saat suhu tubuh terlalu tinggi atau lebih dari 38,5 derajat celsius karena kegagalan pada sistem pengatur pendinginan suhu tubuh.

“Hipertermia ini pada umumnya terjadi di lingkungan panas. Pada 2015, jumlah orang yang terpapar gelombang panas meningkat 175 juta jiwa. Studi lain di negara tropis juga memperkirakan tingkat kematian akibat penyakit terkait panas mencapai 19,5 persen,” ujarnya, Rabu (15/2).

Menurut penelitian Najma dan tim diketahui bahwa CWI bisa dijadikan salah satu metode pertolongan pertama terbaik saat hipertermia.

Penggunaan CWI terbukti memiliki tingkat pendinginan yang lebih unggul, tingkat kelangsungan hidup yang baik, serta implementasinya mudah daripada ice water.

Suhu tubuh pasien hipertermia bisa diturunkan melalui metode ini hingga 14 sampai 16 derajat celcius dan level immersion di atas pinggang.

Najwa dan tim kemudian merangkum peneltian tersebut dalam poster berjudul Regulating the Temperature and Level of Cold Water Immersion as an Effective First-aid of Hyperthermia: A Systematic Review and Meta-Analysis of Randomized Studies.

Tim mahasiswa FKUI tersebut mewakili Asian Medical Students’ Association (AMSA) Indonesia pada ajang EAMSC 2023 berlangsung 27 hingga 31 Januari di Kathmandu, Nepal. (mcr19/jpnn)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Baehaqi Almutoif

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JABAR