2 Korban Keracunan Meninggal Dunia, Dinkes Bandung Barat Tetapkan KLB

16 Februari 2023 14:00

GenPI.co Jabar - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bandung Barat mencatat, korban keracunan massal di Desa Cilangari, Kecamatan Gununghalu mencapai 90 orang per Rabu (15/2).

Dua orang meninggal dunia terkait kasus keracunan tersebut. Sementara itu, sebanyak 45 orang masih menjalani dirawat inap di Puskesmas Gununghalu dan 9 orang di RSUD Cililin.

Dinkes Kabupaten Bandung Barat menetapkan keracunan massal tersebut sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).

BACA JUGA:  Alamak! 85 Warga Kabupaten Bogor Keracunan

Kepala Dinkes Bandung Barat Hernawan Widjajanto mengatakan, usai keracunan pada Sabtu (11/2) malam langsung melakukan penelusuran.

“Yang menerima nasi kotak sebanyak 300 orang. Kami lakukan penelusuran terhadap warga yang mengonsumsi itu, akhirnya ditemukan ada warga yang memilih tidak memeriksakan diri,” ucapnya, Kamis (16/2).

BACA JUGA:  66 Siswa di Garut Keracunan Diduga Usai Jajan Es Krim

Keracunan tersebut bermula usai warga menyantap menyantap nasi kotak berisi nasi, ayam bumbu, tumis kentang, dan tumis bihun yang dibagikan kepada 300 orang.

Dia menyebut telah mengambil sampel makanan yang diduga menjadi penyebab warga keracunan untuk diperiksa di Labkesda Provinsi Jawa Barat.

BACA JUGA:  83 Warga Bandung Barat Keracunan, Ya Ampun!

Pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan sampel yang dilakukan di laboratorium tersebut hingga 10 hari ke depan.

Hasil investigasi sementara diketahui bahwa sumber keracunan diduga berasal dari ayam bumbu dan air yang mengandung bakteri E. coli.

Sementara itu, Dirut RSUD Cililin Neng Siti Djuleha mengatakan dua korban meninggal dunia disebabkan komplikasi infeksi pada organ pencernaan. Kondisinya semakin diperparah akibat tubuhnya yang kian melemah.

“Karena daya tahan tubuhnya lemah kemudian infeksi yang berkembang menjadi sepsis dan kondisi sepsis ini yang menyebabkan kematian,” katanya.

Kedua korban tersebut mengalami diare dan muntah yang membuat tubuhnya dehidrasi. Kondisi tersebut yang memicu terjadi infeksi pada organ pencernaan.

“Awalnya memang infeksi di pencernaan, kemudian mumgkin karena faktor usia, jadi daya tahan tubuhnya menjadi lemah. Infeksi itu kemudian berkembang menjadi sepsis. Kondisi itu yang menyebabkan kematian,” ungkapnya. (mcr27/jpnn)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Baehaqi Almutoif

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JABAR