GenPI.co Jabar - Kemenkes menetapkan Garut KLB difteri. Keputusan status kejadian luar biasa tersebut menyusul ditemukannya beberapa orang yang positif difteri.
Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut Leli Yuliani menyebut, ada empat kasus observasi difteri, empat kasus suspek, dua kasus terkonfirmasi positif dalam empat pekan terakhir.
Pihaknya juga mengungkapkan, ada 72 orang yang sedang menunggu hasil laporan uji laboratorium. Puluhan orang tersebut merupakan kontak erat dengan pasien difteri.
"Mereka yang diambil sampel adalah kontak erat dengan penderita difteri, dan masih menunggu hasil pemeriksaannya," ujarnya, Rabu (22/2).
Sementara itu, laporan yang sudah masuk dari Labkesda Provinsi Jawa Barat, ada tambahan 3 orang positif, dengan rincian 2 orang (7 tahun) dan satu orang (19 tahun).
"Kami menerima laporan dari Labkesda Provinsi Jawa Barat ada penambahan tiga orang yang terkonfirmasi positif, jadi jumlah sampai hari ini lima orang," katanya.
Terkait dengan 7 orang yang meninggal dunia, Leli belum bisa memastikan karena tak ada riwayat kesehatan. "Kami belum dapat memastikan apakah penyebab kematian tersebut adalah difteri, karena belum sempat diperiksa melalui pemeriksaan laboratorium," katanya.
Dia menuturkan, laporan wabah difteri banyak menjangkiti warga di Desa Sukahurip, Kecamatan Pangatikan. Penderitanya kebanyakan merupakan anak-anak.
Pemkab Garut telah menetapkan status KLB diftteri hingga November 2023 melalui surat keputusan bupati.
Saat ini Dinkes Garut sedang menggejot vaksinasi massal difteri di wilayahnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News