GenPI.co Jabar - Pemkab Garut menyiapkan anggaran Rp 2,5 miliar untuk korban gempa Garut akibat aktivitas Sesar Garsela pada 1 Februari 2023.
Anggaran tersebut diambilkan dari biaya tak terduga (BTT) yang akan digunakan untuk memperbaiki rumah warga yang rusak akibat gempa di dua kecamatan, yakni Samarang dan Pasirwangi.
"Sekitar Rp 2,5 miliar kurang lebih untuk 511 rumah yang terdampak di dua kecamatan," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut Satria Budi, Minggu (6/3).
Masing-masing rumah akan mendapatkan besaran yang berbeda, tergantung tingkat kerusakannya, yaitu rusak ringan, sedang, atau berat.
"InsyaAllah mereka diperhatikan. Untuk besaran bantuan beda-beda mendapatkannya, karena ada yang ringan, sedang, dan berat, itu nanti di teknis," katanya.
Selain rumah, dana tersebut juga akan digunakan untuk perbaikan sekolah dan fasilitas umum lain yang terdampak. "Termasuk sekolah dan masjid juga akan diperbaiki," katanya.
Dia menyampaikan, anggaran BTT itu nantinya akan dikelola oleh Dinas Tata Ruang dan Pemukiman Garut serta Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Garut.
Sementara itu, anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Garut Yudha Puja Turnawan mengungkapkan, pada tahun ini telah dianggarkan Rp 75 miliar untuk BTT.
Sebagian sudah dipakai untuk penanganan kasus difteri dan juga korban bencana gempa bumi di Kecamatan Pasirwangi dan Samarang.
"Seperti sekarang digunakan untuk bantuan gempa di Pasirwangi dan Samarang besarannya Rp 2,5 miliar, besarannya untuk rumah rusak berat itu sebesar Rp25 jutaan, yang lainnya (rusak ringan, red) Rp 1 sampai Rp 2 jutaan," katanya.
Pihaknya akan mengawasi penyaluran dana BTT agar tepat sasaran ke mayarakat. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News