Bocah SD di Sukabumi Meninggal Diduga Karena Dianiaya, Berikut Fakta-Faktanya

22 Mei 2023 14:00

GenPI.co Jabar - Seorang bocah SD di Sukabumi, berinisial MDH (9) meninggal dunia diduga usai menjadi korban penganiayaan di sekolah.

Polres Sukabumi Kota turun tangan menangani kasus tersebut. Sejumlah saksi pun diperiksa.

"Kami sudah meminta keterangan dari enam saksi yang berasal dari pihak keluarga korban dan sekolah, terkait kasus penganiayaan hingga tewas seorang pelajar SD di salah satu SD di Kecamatan Sukaraja," kata Kasat Reskrim Polres Sukabumi Kota AKP Yanto Sudiarto, Minggu (22/5).

BACA JUGA:  Pria di Sukabumi Pura-Pura Jadi Korban Begal, Ternyata Uangnya untuk Begituan

Berikut ini fakta-fakta mengenai meninggalkan bocah SD berinisial MDH tersebut.

1. Korban pelajar kelas 2 SD

Korban ini merupakan pelajar kelas 2 SD di Kecamatan Sukaraja, Sukabumi itu diduga dianiaya kakak kelas dan teman seangkatannya pada 15 sampai 16 Mei 2023.

2. Diduga penganiayaan dilakukan di lingkungan sekolah

BACA JUGA:  29 Wisatawan Tenggelam di Sukabumi Selama Libur Lebaran

Penganiayaan tersebut diduga dilakukan selama dua hari di belakang sekolah atau dekat kamar mandi.

3. Korban sakit pada dada

Korban mengelukan sakit pada dada dan punggungnya. Dia juga diketahui mengalami sesak napas. Korban sempat mendapat perawatan sebelumnya.

BACA JUGA:  Warga Sukabumi Dirampok Saat Sedang Makan Bakso, Uang Rp 350 Juta Lenyap

MDH tidak mengakui jika sakit yang dialaminya akibat penganiayaan. Setelah didesak dokter baru diakuinya bahwa mendapat penganiayaan oleh kakak kelas dan teman sebanyak empat orang.

4. Sempat mintah darah

Pihak keluarga korban membawanya ke rumah sakit setelah kondisinya terus menurun. Pada hari ke empat perawatan atau pada Sabtu (20/5), korban muntah darah dan akhirnya meninggal dunia.

5. Polisi turun tangan

Korban telah dikebumikan pada Hari Minggu (21/5). Polres Sukabumi Kota turun tangan untuk mendalami kasus tersebut.

Keluarga awalnya tidak melaporkan kasus tersebut dan menolak dilakukan autopsi.

"Untuk hasil visum kami masih menunggu dari rumah sakit. Kami tetap berkomitmen untuk mengungkap kasus ini meskipun ada penolakan proses autopsi dari keluarga korban," tambahnya. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Baehaqi Almutoif

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JABAR