Pupuk Subsidi Masih Langka, Wagub Jabar Nilai Data Petani Perlu Perbaikan

Pupuk Subsidi Masih Langka, Wagub Jabar Nilai Data Petani Perlu Perbaikan - GenPI.co JABAR
Wakil Gubernur Jawa Barat (Wagub Jabar) Uu Ruzhanul Ulum. (ANTARA/HO-Humas Pemda Jawa Barat)

GenPI.co Jabar - Wakil Gubernur Jawa Barat (Wagub Jabar) Uu Ruzhanul Ulum tak menampik petani di wilayahnya banyak yang mengeluhkan kesulitan mendapatkan pupuk subsidi.

Dia menilai, perlu ada perbaikan data penerima pupuk subsidi yang akurat.

"Namun pada kenyataannya bukan pupuk langka, melainkan data petani yang butuh perbaikan terutama tentang akurasinya. Data akurat penting untuk kebijakan pemerintah," ujarnya, Kamis (18/5).

BACA JUGA:  Mangga Gedong Gincu Sumedang Siap Ekspor ke Jepang, Petani Bisa Banjir Cuan

Uu menyampaikan, perlu ada perbaikan data petani yang akurat. Menurutnya, ini penting agar bantuan pemerintah bisa tepat sasaran.

"Akurasi data petani sangat penting karena nantinya akan berpengaruh pada pembuatan kebijakan tentang pertanian," katanya.

Pihaknya sepakat dengan rencana Presiden Joko Widodo untuk melakukan Sensus Pertanian Tahun 2023.

Sementara itu, data Badan Pusat Statistik (BPS) Tahun 2018 menyebut jumlah petani di Jawa Barat mencapai 3.250.825 orang.

Luas lahan sawah di wilayahnya mencapai 928.218 hektare berdasarkan Keputusan Menteri Agraria dan Tata Ruang dengan nomor Kepmen: ATR/KBPN No 686/2019.

Mantan Bupati Tasikmalaya itu meminta meminta Dinas Pertanian untuk bekerja sama dengan stakeholder lainnya untuk memperbaiki data petani.

"Khususnya data petani yang mendapatkan pupuk subsidi. Sebagai salah satu contoh Dinas Pertanian bisa memanfaatkan sistem digital yang sudah dimiliki para distributor," kata Wagub Uu.

Sekretaris Perusahaan Pupuk Indonesia Wijaya Laksana mengatakan telah melakukan sejumlah inovasi dalam penyaluran pupuk subsidi.

BACA JUGA:  Program Petani Milenial Disebut Mengecewakan, PT Agro Jabar Angkat Bicara

Salah satunya dengan menggunakan Aplikasi REKAN yang telah diterapkan sejak September 2022 di Provinsi Bali.

Pupuk Indonesia juga bekerja sama dengan Bank Syariah indonesia (BSI) mengujicobakan Kartutani Digital di Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh sejak bulan Januari 2023.

Wijaya Laksana mengeklaim, kerja sama itu telah berdampak positif pada proses penyaluran maupun penebusan pupuk. Sehingga turut juga mendukung perbaikan data petani. (ant)

BACA JUGA:  Keren! 60 Petani Milenial Siap Berangkat ke Jepang

Jangan sampai ketinggalan! Kamu sudah lihat video ini ?

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya