Mayoritas Masyarakat Jabar Menolak Kekerasan Ekstrem

Mayoritas Masyarakat Jabar Menolak Kekerasan Ekstrem - GenPI.co JABAR
Gedung Sate yang juga kantor Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat di Jalan Diponegoro, Kota Bandung. Foto: Nur Fidhiah Shabrina/JPNN.com

GenPI.co Jabar - Lembaga Survei Indonesia (LSI) mengungkapkan fakta bahwa masyarakat Jabar menolak kekerasan ekstrem oleh kelompok-kelompok tertentu.

Kesimpulan tersebut didapat berdasarkan suvei yang dilakukan periode 16 hingga 29 Mei 2022.

"Mayoritas masyarakat Jabar menolak kekerasan ekstrem, tetapi juga masih ada kelompok masyarakat yang mendukung kekerasan ekstrem, seperti ingin ikut berperang atas nama agama ke negara-negara konflik," ujar Ketua Peneliti LSI Rizka Halida, Jumat (9/6).

BACA JUGA:  PPDB Jabar 2023 Jenjang SMA/SMK: Jadwal, Syarat Dokumen, dan Link Pendaftaran

Menurut kelompok umur, kebanyakan responden yang setuju kekerasan ekstrem dengan alasan membela agama dari kalangan kelompok umur remaja.

Sementara itu, untuk yang tidak setuju didominasi oleh kelompok umur dewasa dan lebih tua.

BACA JUGA:  5 Perguruan Tinggi di Jabar Dicabut Izinnya, Berikut Daftarnya

"Data dari kalangan remaja yang setuju kekerasan ekstrem atas nama agama bisa mencapai 45 persen, makanya perlu dijadikan catatan penting dan perhatian terutama dari pemerintah, bahwa potensinya ada," katanya.

Pihaknya menyimpulkan bahwa secara umum Jabar merupakan provinsi yang toleran dan antikekerasan dalam kehidupan sosial dan keberagamaan.

BACA JUGA:  Alamak! 5 Perguruan Tinggi di Jabar Dicabut Izin Operasionalnya

Mendekati tahun politik, kata dia, perlu ditingkatkan lagi intoleransi mewaspadai dengan potensi tersebut pada 2024.


Artikel ini sudah tayang di JPNN.com dengan judul: Hasil Survei LSI: Jawa Barat Toleran dan Antikekerasan

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Berita Sebelumnya
Berita Selanjutnya