Tanggapan Mengejutkan Dedi Mulyadi Tentang Fenomena Crazy Rich

16 Maret 2022 12:30

GenPI.co Jabar - Fenomena crazy rich atau orang yang mendapat harta berlimpah secara instan dari hasil memuja di dunia maya mendapat tanggapan dari Anggota DPR, Dedi Mulyadi.

Dia mengaku heran dengan fenomena tersebut karena banyak anak muda yang tiba-tiba kaya karena memuja.

"Di Indonesia itu banyak yang aneh. Sekarang banyak orang memuja, ditangkap polisi. Mereka itu anak-anak muda yang tiba-tiba kaya karena memuja. Memuja pada dunia maya, dunia digital, digunakan untuk kepentingan pribadi. Crazy rich banyak yang memuja di dunia maya, tumbalnya ya orang yang berharap kaya," kata Dedi ketika dihubungi dari Purwakarta, Selasa.

BACA JUGA:  Bruno Tampil Gacor, Manajemen Persib Beri Pernyataan Mengejutkan

Dedi pun memberi tanggapan soal dua yang mengaku sebagai crazy rich yakni Indra Kenz asal Medan dan Doni Salmanan asal Bandung.

Keduanya kini sedang menjalani proses hukum usai ditetapkan sebagai tersangka karena kasus dugaan pencucian uang (TPPU) yang menelan kerugian hingga mencapai ratusan miliar.

BACA JUGA:  Bulog Cianjur Jamin Stok Beras Aman Hingga Akhir Tahun, Hamdalah

"Jadi, kalau zaman dulu orang memuja ke gunung nanti ada yang dikorbankan, nanti yang menumbalkannya jadi kaya. Sekarang itu sama, memuja pada dunia maya, yang dikorbankan para follower, warganet," kata mantan Bupati Purwakarta itu.

Dengan kasus yang terjadi ini, Dedi memberikan nasihat kepada masyarakat agar tak terlalu fokus di dunia maya atau digital.

BACA JUGA:  Forkopimda Sukabumi Beri Kabar Bahagia untuk Masyarakat

Dia juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak tergiur dengan tawaran jadi kaya raya secara instan.

"Tidak ada yang ujug-ujug (tiba-tiba), kalau yang ujug-ujug itu memuja namanya," kata dia.

Selain itu, Dedi mengajak masyarakat agar menjauhi afiliator seperti Indra Kenz dan Doni Salmanan yang berpotensi besar merugikan.

"Ini jadi pembelajaran penting. Mudah-mudahan polisi bisa terus mengusut berbagai pihak yang menjadikan dunia digital sebagai lahan bisnis dengan melakukan penipuan, pemerasan terhadap orang lain," ujarnya. (Ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ferdyan Adhy Nugraha

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JABAR