13 Perawat dikirimkan Kota Bandung ke Jepang, Gajinya WOW

19 Maret 2022 23:30

GenPI.co Jabar - Sebanyak 13 perawat yang terdiri dari lulusan SMK dan perguruan tinggi dikirimkan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, Jawa Barat untuk bekerja di Kota Toyota, Jepang.

Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Bandung Yana Mulyana, menuturkan, pengiriman 13 perawat ini merupakan hasil kerja sama dengan Pemerintah Kota Toyota, Jepang.

"Saya apresiasi kegiatan ini mudah-mudahan bisa terlaksana. Lebih sering dan banyak peserta melakukan magang juga bekerja di Jepang maupun negara lain," ujar Yana di Bandung, Jumat (18/3/2022).

BACA JUGA:  Yana tak Bisa Lakukan Apa-Apa Usai HET Minyak Goreng dicabut

Di Jepang, sambung Yana, 13 perawat ini bakal ditempatkan di sejumlah pelayanan kesehatan Kota Toyota.

mulai dari  Gunma, Shiga, Fukuoka, Nigata, hingga Kagoshima.

BACA JUGA:  Disperindag Jabar Minta Bantuan Polisi Terkait Hal ini

Pekerjaan yang akan mereka lakukan selama di Jepang adalah perawat lansia atau care worker yang ada di rumah sakit di wilayah Kota Toyota,

Adapun 13 perawat yang diberangkatkan ke Jepang berasal dari Poltekkes TNI AU Ciumbuleuit, SMK Madani Bandung, SMK ICB Cinta Teknika, Poltekkes Kemenkes Bandung, SMKN 15 Bandung, SMK Bhakti Kencana, Stikes Aisyiyah Bandung, dan Universitas Padjadjaran.

BACA JUGA:  Aplikasi Infoloker Karawang Belum laku di Kalangan Perusahaan

Para perawat ini akan berangkat ke Jepang dalam waktu dekat dengan jadwal yang berbeda-beda.

Keberangkatan pertama akan dimulai pada 25 Maret 2022 dan yang terakhir di bulan April.

Selama berada di Jepang, Yana berpesan untuk bekerja dengan sungguh-sungguh dan yang terpenting menjaga nama baik Kota Bandung.

Sebab secara tidak langsung, 13 perawat ini bisa dikatakan sebagai duta Kota Bandung di Jepang.

"Selama di sana jaga nama baik Kota Bandung. Mereka sebagai delegasi harus membuktikan bahwa warga Bandung itu ramah," kata Yana Mulyana.

Selama di Negeri Sakura, Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung, Arief Syaifudin, menyebut pemerintah Jepang bakal menganggung fasilitas tiket pesawat hingga tempat tinggal.

Arief menambahkan, gaji yang bakal diterima pun relatif cukup yakni berkisar Rp15-25 juta per bulan.

Kesempatan untuk lanjut bekerja di Jepang akan semakin terbuka jika mampu lulus ujian nasional di Jepang.

"Kegiatan kerja sama ini punya waktu lima tahun. Pendapatan para pekerja ini tahun pertama Rp15 juta, tahun berikutnya Rp20 juta hingga Rp25 juta," demikian Arief Syaifudin. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ferdyan Adhy Nugraha

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JABAR