GenPI.co Jabar - Gangguan pencernaan kerap kali terjadi pada saat Anda menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan.
Baik itu mulas, kembung, refluks asam, hingga merasakan sembelit.
Agar ibadah puasa Anda tidak terganggu dan tetap lancar, maka ada sebaiknya selalu menjaga pencernaan dengan beberapa tips sebagai berikut.
1. Setelah makan jangan langsung tidur
Banyak orang yang memilih langsung tidur ketika selesai makan sahur atau berbuka puasa.
Padahal kebiasaan tersebut sangat tidak baik karena asam lambung bisa mengalir ke kerongkongan ketika Anda tidur.
Efeknya, Anda akan mulai merasa tidak nyaman atau heartburn dan refluks.
Gejala di atas akan muncul jika Anda memang memiliki masalah dengan asam lambung.
Setelah selesai makan, siapkan waktu tiga jam sebelum tidur, agar memberikan waktu bagi tubuh Anda untuk mencerna makanan.
2. Tidak makan berlebihan
Makan dengan porsi berlebihan saat buka puasa menjadi penyebab gangguan pencernaan seperti sakit perut.
Sebab dengan terlalu banyak makan, organ Anda akan bekerja lebih kerja.
Namun masalahnya, enzim pencernaan yang dimiliki manusia berjumlah terbatas.
Maka dengan demikian, makanan yang Anda konsumsi akan semakin lama untuk dicerna.
3. Hindari minuman bersoda
Minuman bersoda memang sangat menyegarkan ketika dikonsumsi setelah buka puasa.
Namun minuman soda memiliki efek buruk karena bisa menyebabkan udara tertelan berlebih sehingga perut terasa kembung.
Akhirnya, gelembung yang ada di perut memberi tekanan pada sfingter, otot di kerongkongan yang berbentuk cincin dan dapat membuka serta menutup.
Jika gelembung menekan sfingter, yang terjadi adalah asam lambung terdorong dan isinya kembali ke kerongkongan.
Selain itu, soda yang memiliki kandungan asam bisa berdampak buruk pada kesehatan perut.
Soda yang mengandung asal bisa membuat lapisan perut Anda mengalami iritasi dan menyebabkan mulas dan refluks.
4. Batasi makanan berlemak dan pedas
Makanan pedas, tinggi lemak, dan garam dilansir dari Hopkins Medicine bisa memicu terjadinya heartburn dan refluks asam lambung.
Contoh makanan yang pedas, tinggi lemak, dan garam adalah gorengan, makanan cepat saji, bubuk cabai, serta merica.
Jika mengonsumsi makanan tersebut, maka akan mencegah sfingter esofagus bagian bawah mengencang sepenuhnya dan menciptakan celah bagi asam lambung untuk mengalir ke atas.
Makanan tinggi lemak juga perlu waktu yang tidak sedikit untuk dicerna sehingga bisa menyebabkan sakit perut serta perasaan mual.
5. Makan perlahan dan tidak terlalu cepat
Hal yang kadang dilupakan orang ketika makan adalah tempo dan ritmenya.
Makan dengan santai dapat membantu Anda untuk memperlancar pencernaan saat buka puasa.
Selain itu, makan perlahan mampu untuk menjaga berat dan dan juga nutrisi.
Makan terlalu cepat akan membuat perut Anda menjadi kembung dan penuh gas karena lebih banyak udara yang tertelan.
Ketika Anda melambatkan mengunyah akan membuat makanan pecah menjadi partikel kecil yang dapat membantu pencernaan.
Makan secara perlahan pun akan membuat porsi yang Anda konsumsi menjadi lebih sedikit.
Sebab, otak perlu waktu selama 20 menit untuk menerima sinyal dari perut Anda jika sudah kenyang. (hellosehat)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News