Jangan Kasih Kopi Kepada Bayi Jika Tak Mau Alami Hal Buruk ini

20 Juni 2022 22:30

GenPI.co Jabar - Beberapa waktu terakhir, banyak orang tua yang memberikan kopi kepada anak-anak bahkan bayi.

Padahal, banyak kerugian dibandingkan manfaat yang didapat jika kopi diberikan kepada anak-anak dan bayi.

Kendati tidak berbahaya, ada beberapa dampak yang bakal dirasakan seperti dikutip dari laman Hello Sehat.

BACA JUGA:  Ridwan Kamil Yakin Kopi dari Jabar Mendunia, Begini Alasannya

1. Menyebabkan kecanduan

Kopi bisa memicu seseorang menjadi sangat kecanduan sehingga ketika diberikan kepada anak-anak, ketika usianya bertambah bakal lebih kecanduan.

BACA JUGA:  Waduh, Kopi Mengandung Obat Kuat ditemukan di Bandung dan Bogor

Gejala kecanduan kafein antara lain sakit kepala, lesu, cemas, mudah marah, serta sulit berkonsentrasi.

2. Membuat anak menjadi hiperaktif dan susah tidur

BACA JUGA:  Tips Meminum Kopi yang Aman Bagi Lambung

Kafein yang ada di kopi akan membuat anak-anak berperilaku hiperaktif, susah tidur, perubahan nafsu makan, dan mood secara drastis, serta cemas.

Bayi dan anak-anak juga memiliki toleransi kafein yang lebih rendah dibandingkan orang dewasa.

3. Meningkatkan risiko obesitas

Kopi yang dicampur sirup, krim, dan saus karamel mengandung gula dan kalori tinggi.

Apabila balita sering minum kopi seperti ini, maka bisa menyebakan obesitas.

Pada penelitian yang sama, balita berusia 2 tahun yang sering minum kopi berisiko 3 kali lipat lebih besar mengalami obesitas ketika memasuki TK.

4. Menyebabkan masalah gigi dan tulang

Sifat asam dalam kopi bisa membuat lapisan email gigi terkikis sehingga membuat gigi menjadi berlubang.

Selain itu, balita yang sering minum kopi berisiko kehilangan kalsium karena kafein dalam jumlah tinggi dapat menganggu penyerapan kalsium dan memicu pengeluaran kalsium dalam tubuh.

5. Memperparah masalah kesehatan yang sudah ada

Masalah kesehatan pada balita bisa bertambah parah jika banyak mengonsumsi kopi.

Salah satunya adalah meningkatkan detak jantung.

Balita yang memiliki detak jantung tidak normal bisa saja mengalami gejala yang lebih parah. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ferdyan Adhy Nugraha

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JABAR