Di Dunia Digital Harus Berpegang Pada Etika dan Etiket

28 Juni 2022 14:12

GenPI.co Jabar - Perkembangan teknologi membuat gaya hidup manusia berubah, salah satunya adalah digitalisasi dihampir semua sektor kehidupan.

Selain menawarkan kemudahan, digitalisasi ini membuat manusia lebih praktis dalam beraktivitas.

Namun, perubahan ini bukannya tidak ada efek negatifnya karena saat ini orang bisa berbicara dan bertindak semuanya, khususnya di dunia digital.

BACA JUGA:  Diskominfo Garut Punya Kabar Bagus Soal TV Digital, Nantikan Saja

Mulai dari berkomentar kasar, mencaci maki, menyudutkan, dan tak sedikit yang menyinggung SARA (suku, agama, ras, dan antargolongan).

Selain itu, bebas berekspresi menjadi dalih untuk menyampaikan pendapat tanpa batas.

BACA JUGA:  Kesenjangan Digital Hilang, Kabupaten Bogor Makin Canggih

Padahal, dalam dunia digital ada batasan baik dan buruk yang masuk ke ranah etika digital.

Etika dan etiket di internet harus dipahami, ditaati, dan dilaksanakan seperti kehidupan di dunia nyata.

BACA JUGA:  Kang Emil Beberkan Fakta Mengejutkan Soal Transmigrasi TV Digital

“Kita jangan menjadikan ruang digital itu sebagai ranah berbeda dengan diri kita. Apa yang kita lakukan di dunia nyata paling tidak bisa kita aplikasikan ke dunia digital,” ujar Anggota JAPELIDI, Asfira Rachmad Rinata saat Webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk Kelompok Masyarakat Wilayah Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Kamis (23/6).

Dia menambahkan, etika digital dihadirkan untuk menjadi pedoman menggunakan berbagai platform digital secara sadar, tanggung jawab, berintegirtas, dan menunjung nilai-nilai kebajikan.

Selain itu, aturan yang ada di dunia digital meski tidak tertulis harus dipatuhi dan menghormatinya.

Webinar Makin Cakap Digital 2022 untuk Kelompok Masyarakat Wilayah Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, merupakan bagian dari sosialisasi Gerakan Nasional Literasi Digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika dan Siber Kreasi.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Literasi Digital di_34 Provinsi dan 514 Kabupaten dengan 4 pilar utama.

Di antaranya digital skills, digital ethics, digital safety, dan digital culture untuk membuat masyarakat Indonesia semakin cakap digital.

Kali ini hadir pembicara-pembicara yang ahli dibidangnya.

Paparan Anggota JAPELIDI, Asfira Rachmad Rinata menjadi pembuka webinar, dilanjutkan penyampaian materi oleh Ketua Relawan TIK Surabaya, Muhajir Sulthonul Aziz.

Diskusi ditutup CEO Satmaka, Raharja M Ilham Faris MM., MH.

Dalam paparannya, Ketua Relawan TIK Surabaya, Muhajir Sulthonul Aziz menyebutkan, individu yang cakap bermedia digital dinilai mampu mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat keras dan lunak dalam lanskap digital, mesin pencarian informasi, aplikasi percakapan, dan media sosial.

“Ini suatu gebrakan besar. Semua lini sudah bersinggungan dengan IT,” katanya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ferdyan Adhy Nugraha

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JABAR