GenPI.co Jabar - Dewi Perssik melaporkan sejumlah akun yang menyerang dirinya di media sosial ke Polres Depok, Jumat (18/11).
Para haters tersebut diketahui dilaporkan atas tuduhan penghinaan dan fitnah.
Dia datang ke Polres Depok bersama kuasa hukumnya, Sandy Arifin. Berikut ini beberapa fakta mengenai kasus dugaan penghinaan dan fitnah haters Dewi Perssik.
Penyanyi kelahiran Jember, Jawa Timur tersebut mengaku sudah habis kesabaran dengan para haters. Dirinya merasa geram dengan kelakuan haters.
"Aku sebagai warga negara yang baik merasa terganggu dengan statement yang tidak baik yang mengarah pada penghinaan dan juga fitnah. Jadi, saya buat laporan ini," ucapnya.
Bukan hanya satu akun saja, Dewi Perssik diketahui melaporkan beberapa akun di media sosial.
"Saya juga tidak tahu itu namanya siapa, ada beberapa (akun), saya cuma tulis akunnya saja. Karena saya tidak kenal orang itu," terangnya.
Menurut Dewi, para haters tersebut sudah sangat keterlaluan dan menganggu.
"Menyebut nama saya, menyinggung soal saya mandul, tiga kali menjanda, tentunya sebagai seorang perempuan saya juga tidak ingin pernikahan yang gagal. Terkait masalah mandul itu kan perlu dibuktikan," ujarnya.
Awalnya tidak dihiaraukan, namun lama kelamaan sudah keterlaluan dan membuatnya geram.
Dirinya menilai, yang dilakukan haters sudah kelewat batas. Dewi Perssik akhirnya memilih untuk melaporkan ke Polres Depok lantaran saat mengetahui adanya video-video yang diduga menghina dan memfitnahnya.
Pihaknya mengaku sempat membuka komunikasi dengan sang pemilik akun. "Saya sudah pernah menegur akun-akun itu, 'Mbak tolong kalau bicara itu jangan seperti itu," katanya.
"saya tiga kali gagal menikah bukan karena macam-macam. Saya kasih tahu, karena mantan suami saya itu selingkuh dan pernah melakukan KDRT terhadap saya, dan yang ketiga ini menipu saya, bedanya saya nggak lapor polisi Mbak'," imbuhnya. (mcr19/jpnn)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News