GenPI.co Jabar - Sebagian ulama menyebutkan ada beberapa amalan yang memiliki pahala setara dengan ibadah haji, bahkan ganjarannya lebih utama.
Para ulama menyapakati, ibadah haji mendapat ganjaran surga.
Namun, Fudhail bin Iyadh menyebut, ada kesalehan sosial, yakni berupa kejujuran dalam menimbang atau memberi takaran saat bertransaksi. Pahalanya setara dua kali lipat pahala ibadah haji dan 20 kali pahala ibadah umrah.
Kisah Fudhail bin Iyadh itu juga diriwayatkan Imam Al-Ghazali dalam Kitab Ihya Ulumidin.
ونظر فضيل إلى ابنه وهو يغسل دينارا يريد أن يصرفه ويزيل تكحيله وينقيه حتى لا يزيد وزنه بسبب ذلك فقال يا بني فعلك هذا أفضل من حجتين وعشرين عمرة
Artinya: “Fudhail bin Iyadh menyaksikan anaknya yang sedang mencuci sekeping dinar yang ingin digunakan. Ia menyaksikan anaknya yang sedang berusaha menghilangkan karat dan membersihkannya sehingga bobot takarannya tidak bertambah karenanya. Fudhail lalu berkata, ‘Nak, apa yang kaulakukan lebih utama daripada pahala dua kali ibadah haji dan 20 kali ibadah umrah,’” (Imam Al-Ghazali, Ihya Ulumiddin, [Beirut, Darul Fikr: 2009 M/1429-1430 H], juz II, halaman 89).
Islam memang menaruh perhatian besar dalam memberikan takaran saat berdagang. Mengingat banyak manfaat yang bisa didapatkan dari kejujuran mengukur timbangan saat berdagang.
Kejujuran dalam timbangan ini juga membawa keuntungan dan maslahatan bagi semua pihak.
Sementara itu, hadits riwayat Abu Dawud dari sabahat Abu Umamah ra, Rasulullah mengungkapkan amal saleh yang setara ibadah haji dan umrah adalah salat fardu dalam keadaan suci dan salat duha.
من خرج من بيته متطهرا إلى صلاة مكتوبة فأجره كأجر الحاج المحرم، ومن خرج إلى تسبيح الضحى لا ينصبه إلا إياه فأجره كأجر المعتمر
Artinya: “Siapa saja yang keluar dari rumahnya dalam keadaan suci untuk menunaikan salat fardu akan diberikan pahala ibadah haji. Sementara orang yang keluar rumah untuk mengerjakan salat duha dan tidak ada tujuan lain selain itu, maka akan diberikan pahala umrah,” (HR Abu Dawud).
Hadist lainnya yang diriwayatkan At-Thabarani menyebut, ada amalan lain yang setara haji.
من غدا إلى المسجد لايريد إلا أن يتعلم خيرا أو يعلمه، كان له كأجر حاج تاما حجته
Artinya: “Siapa yang berangkat ke masjid hanya untuk mempelajari atau mengajarkan kebaikan akan diberikan pahala seperti pahala ibadah haji yang sempurna hajinya,” (HR At-Thabarani).
Amalan-amalan tersebut agar mendapat keutamaan dalam sehari-hari. Bukan untuk mengecilkan nilai atau menggugurkan kewajiban ibadah haji dan umrah. (NU Online)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News