GenPI.co Jabar - Setiap tahunnya Provinsi Jawa Barat menghadapi 1.000 hingga 2.000 kejadian bencana alam.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan, bencana alam tersebut mayoritas bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor.
“Mayoritas bencana di Jabar yang berhubungan dengan air,” katanya seperti dilansir dari Antara, Kamis (27/1).
Hal itu diungkapkan Emil saat mengukuhkan pengurus Forum Koordinasi Taruna Siaga Bencana (Tagana) Jawa Barat Masa Bakti 2021-2024 di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (25/1).
Emil mengatakan, banjir sering terjadi di Jabar bagian tengah hingga utara yang memiliki tanah datar.
Sedangkan wilayah tengah ke selatan yang memiliki geografis lebih curam, sering terjadi tanah longsor.
“Mayoritas dua hidrologis itu, sisanya angin puting beliung, kebakaran, dan lainnya,” tuturnya.
Emil menyatakan, dalam upaya mengurangi dampak bencana alam perlu adanya keilmuan.
Ia juga menyebutkan setiap anggota Tagana harus menguasai pengetahuan mengenai mitigasi dan penanggulangan bencana.
“Langsung bekerja, tidak banyak beradaptasi lagi, karena saya yakin sudah paham. Semoga di 2022, berita buruk bencana berkurang,” pungkasnya. (Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News