GenPI.co Jabar - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil memberi saran terkait polemik antara Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan Rektorat ITB.
Emil yang merupakan anggota Majelis Wali Amanat (MWA) ITB menyarankan persoalan yang terjadi antara di antara keduanya dapat diselesaikan dengan musyawarah.
“Jadi saya sudah arahkan agar dimusyawarahkan. Segala sesuatu itu kuncinya dimusyawarahkan,” ujarnya di Bandung, Kamis (10/3).
Emil mengungkapkan, polemik tersebut berawal dari kebijakan Rektor ITB yang menilai rutinitas di SBM ITB perlu dilakukan kebijakan sentralisasi.
Kebijakan tersebut, membuat pola rutinitas yang diterapkan di SBM ITB berubah.
“Jadi ada rutinitas di SBM ITB yang dalam pandangan Rektor ITB perlu ada sentralisasi. Sehingga ada kebiasaan yang hilang,” katanya.
Emil mengaku hingga saat ini masih menunggu inisiatif dari Ketua MWA ITB, Yani Panigoro untuk menggelar musyawarah mengenai persoalan itu.
Namun, secara informal Emil juga meminta anggota MWA lainnya untuk membahas persoalan tersebut.
“Untuk insiatif harus dari Bu Yani sebagai ketua, tetapi secara informal saya sudah melobi berbagai pihak,” katanya.
Meski demikian, Emil mengimbau para dosen di SBM ITB yang melakukan aksi mogok untuk mengedepankan kepentingan mahasiswa.
“Yang orang tuanya titipkan jangan diganggu oleh persoalan institusi. Tetap asupan ilmu jangan terganggu. Jangan ada pemberhentian,” imbaunya. (Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News