Ridwan Kamil Prihatin Minyak Goreng Naik

18 Maret 2022 19:30

GenPI.co Jabar - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, mengatakan pemerintah daerah akan terus mencari cara untuk mengatasi gejolak harga minyak goreng, terutama masyarakat berpenghasilan rendah.

"Ini sungguh menjadi sebuah fenomena yang membuat prihatin," kata Ridwan Kamil dalam keterangan persnya, Jumat (18/3/2022).

Kementerian Perdagangan sendiri sudah mengeluarkan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 11 tahun 2022 tentang Penetapan Harga Eceran Tertinggi Minyak Goreng Curah yaitu sebesar Rp14.000 per liter atau Rp15.500 per kilogram sudah termasuk pajak penambahan nilai.

BACA JUGA:  Pemkab Cianjur Ambil Langkah Ini Menjaga Stok Minyak Goreng

"Aturan HET (Harga eceran tertinggi) sudah dicabut Kemenko Perekonomian, tidak lagi Rp14 ribu, tetapi diserahkan pada fluktuasi pasar. Sehingga terpantau harga 1 liter minyak goreng kemasan bisa 23-25 ribu rupiah. Minyak curah akan tetap di Rp14 ribu karena akan ada subsidi," lanjut dia.

Ridwan kamil mengungkapkan, produksi dan distribusi memang menjadi kewenangan pemerintah pusat.

BACA JUGA:  Ini Alasan Minyak Goreng Langka Menurut Disperindag Jabar

Hanya saja, lanjut dia, pemerintah daerah juga harus mencari cara jika terjadi masalah di lapangan.

Selain itu, pihaknya juga akan berupaya agar minyak goreng selalu terjangkau dari sisi harga dan juga tersedia bagi masyarakat.

BACA JUGA:  Ada Logo 212 di Minyak Goreng Repacking, Polisi Bilang Begini

"Semoga pemerintah pusat bisa menemukan solusi yang konkrit dan berkelanjutan secepatnya. Tidak hanya dari sisi suplai tapi juga manajemen distribusinya dan keterjangkauan harganya," kata dia. "Doa dari saya, semoga bapak ibu semua, Allah mudahkan dan diberi kelimpahan rezeki. Aamiin," lanjutnya.

Sementara itu, Ridwan Kamil menginstruksikan kepada Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disindag) Jabar untuk memantau harga kebutuhan pokok menjelang bulan Ramadan ke 27 kabupaten/kota.

"Saya perintahkan Kadisindag untuk fokus di bulan-bulan ini menjelang Hari Besar dan Keagamaan Nasional (HBKN) untuk berkeliling melakukan pemantauan kondisi di 27 kota/kabupaten,"

Kepala Disperindag, Provinsi Jabar Iendra Sofyan menambahkan operasi pasar dilakukan dalam situasi menjaga ketahanan pangan seperti HBKN di antaranya menjelang bulan Ramadan dengan beberapa kriteria di antaranya lokasi dan sasaran yang tepat.

"Kami berencana melakukan OP menjelang Idul Fitri untuk komoditas minyak goreng, tepung, hingga gula kristal. Tapi masih menunggu berapa jumlah penerimanya dan petunjuk pelaksanaan dari Bapak Gubernur," katanya.

Selain itu melalui PT Agro Jabar yang merupakan BUMD bidang pangan ikut menjaga ketersediaan.

Diharapkan masih ada stok dengan harga HET sebelumnya. (Ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ferdyan Adhy Nugraha

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JABAR