GenPI.co Jabar - Aplikasi pemesanan minyak goreng akan dibuat Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Hal itu diungkapkan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil saat operasi pasar minyak goreng di halaman kampus Institut Pertanian Bogor (IPB) University, Kamis (24/3).
Namun Emil menegaskan, pemesanan minyak goreng lewat aplikasi tersebut hanya di saat krisis saja.
Karena, lanjutnya, pemerintah tidak berjualan dengan masyarakat secara permanen.
“Jadi pemesan di aplikasi ini akan berhenti kalau kondisi sudah normal,” katanya.
Saat ini, unit kerja Jabar Digital Service sedang menyiapkan aplikasi pemesanan minyak goreng tersebut.
Emil mengungkapkan, pihaknya berencana akan meluncurkan aplikasi tersebut minggu depan.
“Ini dalam rangka menolong masyarakat walaupun bukan kewenangannya dalam urusan minyak goreng tapi kami terus cari cara memudahkan urusannya,” tuturnya.
Sedangkan teknis pemesanan minyak goreng lewat aplikasi tersebut akan dikoordinasi oleh RW dan tidak bisa diakses secara pribadi.
Nantinya, pemesanan akan diprioritaskan untuk wilayah yang memiliki harga minyak gorengnya masih tinggi.
“Nanti dikontrol oleh RW tidak boleh pribadi-pribadi karena RW yang tahu warga mana yang membutuhkan sehingga yang menengah atas ambil yang premium yang menengah bawah yang kita lindungi,” jelasnya.
Setelah RW memesan lewat aplikasi, minyak goreng curah akan langsung didistribusikan dengan harga normal.
Untuk tahap pertama pemesanan lewat aplikasi, Pemprov Jabar akan menyediakan 1 juta liter minyak goreng.
“Disesuaikan dengan ketersediaan stok, tapi 1 juta liter kita akan siapkan di tahap satu,” ucapnya. (Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News