GenPI.co Jabar - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, melakukan kunjungan ke Pondok Pesantren Pink 03 yang mendapat bantuan dari Program One Pesantren One Product atau OPOP di Kabupaten Bekasi, Sabtu (16/4).
Dalam kesempatan itu, Ridwan Kamil memberikan apresiasi kepada pesantren yang mampu menghasilkan produk-produk luar biasa dengan pemasaran luas.
Dia menyampaikan, saat ini pesantren yang sudah bergabung dalam program OPOP se-Jawa Barat sudah mencapai 270 pesantren.
"Hari ini kita memulai Program OPOP tahun 2022. Ada sekitar 270 pesantren yang menjadi peserta baru, sehingga dari total yang sudah ada sebanyak 2.574 sebagai pesantren lulusan Program OPOP di Jabar yang berhasil naik kelas sebagai pesantren mandiri secara ekonomi," ujar Ridwan Kamil dikutip dari laman resmi Pemprov Jabar.
Ridwan Kamil juga menyempatkan diri untuk hadir dalam bazar produksi Pesantren Pink 03 dari Program OPOP.
Beberapa di antaranya adalah cairan pencuci piring, makanan tradisional olahan pesantren, obat herbal, serta cemilan.
Produk unggulan ini, lanjut dia, akan segera didaftarkan ke E-Katalog sebagai upaya untuk meningkatkan ekonomi nasional.
"Kita melihat produk-produk luar biasa di tempat yang barokah di Pesantren Pink 3 Kabupaten Bekasi ini dengan sejumlah produk unggulan, diantaranya sabun cuci, air mineral dan lain-lain," ungkap Gubernur
"Sesuai dengan arahan Presiden untuk peningkatan penggunaan produk dalam negeri, saya titipkan agar OPOP di Pesantren Pink 03 dinaikan ke E-Katalog, sehingga nanti kita bisa membeli produk kebutuhan pemerintah di E-Katalog, salah satunya dimaksimalkan produk pesantren," imbuhnya.
Gubernur yang akrab disapa Kang Emil ini juga berharap, target 5.000 pesantren yang tergabung dalam program OPOP bisa tercapai.
"Mudah-mudahan di akhir tahun depan target 5.000 pesantren bisa tercapai, sehingga kemandirian ekonomi di Jawa Barat bisa terwujud, dakwahnya maju dan kemandirian ekonomi pun maju," pungkasnya.
Program OPOP ini adalah satu dari 17 Program Pemerintah Provinsi Jawa Barat mewujudkan Pesantren Juara.
Hal ini bertujuan untuk membuat pesantren di Jabar lebih mandiri sebagai upaya pengembangan ekonomi keumatan.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News