Vaksinasi dibantu TNI/Polri dan BIN, Ridwan Kamil Justru Miris

14 Mei 2022 03:00

GenPI.co Jabar - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyebutkan peran besar aparat, seperti TNI/Polri dan Badan Intelijen Negara (BIN) dalam perluasan vaksinasi merupakan bukti masih minimnya ketersediaan fasilitas kesehatan (faskes) di Indonesia.

“Di negara lain, tidak ada TNI/Polri dan BIN yang melakukan vaksinasi, itu hanya ada di Indonesia. Kita bersyukur, tapi itu menunjukkan infrastruktur kesehatan kita tidak cukup. Kalau cukup, tidak perlu ada TNI/Polri untuk mengurus tugas pokok dan fungsi (tupoksi) kesehatan,” kata Ridwan dalam Apel Siaga Tim Pendamping Keluarga Nusantara Bergerak yang diikuti secara daring di Jakarta, Kamis.

Dia menambahkan, bantuan yang diberikan oleh TNI/Polri dan BIN menjadi bukti nilai-nilai kebangsaan, seperti gotong royong masih terlihat.

BACA JUGA:  Ridwan Kamil: SMKN 9 Bandung Hasilkan Rp 2 Miliar

Meskipun dalam hal ini, negara harus mengakui bahwa jumlah faskes yang ada saat ini belum mampu mengakomodir seluruh masyarakat hingga ke pelosok negeri.

Sebagai gambaran, faskes milik Indonesia masih berada jauh di bawah Thailand, yang memiliki kurang lebih sekitar 70 juta penduduk.

BACA JUGA:  Harapan Ridwan Kamil Usai Jembatan Gantung Simpay Asih diresmikan

Namun jumlah faskes di Thailand bisa mencapai 10.000.

Dibandingkan dengan Jawa Barat yang memiliki 50 juta penduduk, faskes yang tersedia hanya berjumlah 1.000.

BACA JUGA:  Gubernur Jabar Ridwan Kamil Sebut Program Omaba diapresiasi Dunia

Maka dari itu, dia menyebut, perlu adanya penambahan faskes hingga lima kali lipat dari sebelumnya

“Kalau Puskesmasnya bisa naik lima kali lipat, ketika ada pandemi lagi, pertahanan kesehatan itu bisa dilakukan,” kata dia.

Selain Pandemi COVID-19, lanjut dia, Indonesia tengah berjuang untuk bisa keluar dari permasalahan kekerdilan pada anak (stunting).

Saat ini juga Jawa Barat sedang berupaya untuk menurunkan angka prevalensi stunting yang maish sekitar 13 persen.

Selain itu, penambahan jumlah faskes sangat mendesak mengingat penduduk yang berusia di bawah 40 tahun di Jawa Barat sudah mendekati 60 persen dan membutuhkan pengawalan yang serius dari pihak kesehatan.

Gubernur yang akrab disapa Kang Emil ini memahami bahwa pasrah bukanlah sebuah solusi.

Maka dari itu pihaknya terus berusaha dengan pembuatan Program Percepatan Penurunan Stunting melalui Peraturan Gubernur Jawa Barat, Program Ojek Makanan Balita (OMABA), dimana makanan yang dibuat oleh tim PKK diantarkan oleh ojek kepada balita sebanyak dua porsi per hari.

Dia berharap, pembangunan infrastruktur utamanya puskesmas, dapat segera terealisasikan oleh negara agar cita-cita Indonesia Emas pada tahun 2045 bisa terwujud.

“Kami dekat dengan bonus demografi. Oleh karena itu, pencegahan stunting dan Program Keluarga Berencana ini luar biasa (harus terus dilakukan),” ucap Ridwan. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ferdyan Adhy Nugraha

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JABAR