GenPI.co Jabar - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menduga penyebab tenggelamnya Emmeril Kahn Mumtadz di Sungai Aare, Kota Bern, Swiss karena mengalami keram.
Hal ini diungkapkan oleh Ridwan Kamil pada saat berbicara di sela-sela pengajian anak pertamanya di Gedung Pakuan, Jalan Cicendo, Kota Bandung, akhir pekan lalu.
“Usia sedang bagus-bagusnya, hobi berenang, dan ada lisensi menyelam. Makanya secara logika seharusnya aman-aman saja. Tetapi inilah namanya musibah, dan setiap musibah kami harus menyampaikan Innalillahi wa Innaillahi rajiun,” kata Ridwan Kamil dalam rekaman video yang diterima JPNN.com, Senin (6/6).
Pada saat menerima laporan anak sulungnya tenggelam, Ridwan Kamil langsung terbang ke Swiss untuk memantau dan membantu pencarian Emmeril atau Eril.
Selama tujuh hari, dia menyisir Sungai Aare sejauh lima hingga delapan kilometer untuk menemukan anaknya.
Dia menuturkan, pencarian orang hilang di Swiss akan dilakukan secara intensif selama tujuh hari.
Kemudian pada hari berikutnya, pencarian akan masuk status rutin yang di mana hanya dilakukan pengecekan biasa.
“Nanti status hukumnya satu tahun baru dinyatakan sudah tidak eksis lagi atau bagaimana,” tuturnya.
Di sisi lain, Ridwan Kamil mengaku sudah ikhlas harus kehilangan Eril dan saat ini terus mengirimkan doa kepada putranya tersebut.
Selain itu, dia, keluarga, dan beberapa pihaknya juga menggelar salat gaib untuk mendiang Eril.
Kendati sudah dinyatakan meninggal dunia, Ridwan Kamil memastikan pencarian jenazah Eril akan tetap dilakukan.
“Jadi kesimpulannya, walaupun sudah dilakukan seperti ini (salat gaib), proses ikhtiar pencarian akan dilakukan sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Makanya harapan kami ini kalau bapak-ibu ada keikhlasan, kalau masih ingat teruslah berdoa sampai akhirnya afdol lah,” ujarnya.
Mantan Wali Kota Bandung ini juga mengaku pulang ke Indonesia ketika proses pencarian Eril masih berlangsung merupakan hal yang sangat berat baginya dan keluarga.
Di satu sisi, sebagai seorang ayah, Ridwan Kamil ingin terus berusaha untuk mencari keberadaan anak tercintanya.
Namun di sisi lain, sebagai seorang gubernur, ada lebih dari 50 juta masyarakat yang membutuhkannya.
“Ya tentunya butuh keputusan-keputusan. Tetapi itulah ujian, dan mungkin ini level ujiannya beda. Makanya saya tidak minta doa untuk urusan hidup saya, tetapi saya selalu minta dikuatkan punggung saya karena pasti akan mendapati ujian yang sulit,” terangnya. (mcr27/jpnn)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News