Masyarakat Jabar Gunakan Masker lagi! Kasus Covid-19 Kembali Naik

15 Juli 2022 04:00

GenPI.co Jabar - Masyarakat Jawa Barat harus kembali waspada dan mengenakan masker karena kasus covid-19 kembali meningkat.

Hal ini disampaikan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Barat yang meminta masyarakat kembali menggunakan masker dan memperketat protokol kesehatan.

Kepala Dinkes Provinsi Jawa Barat Nina Susana Dewi menuturkan, sebaran kasus covid-19 di Jabar masih didominasi covid-19 sub varian Omicron BA.4 dan BA.5.

BACA JUGA:  2 Warga Kota Depok Terpapar Covid-19 Subvarian Omicron BA 5

Menurut dia, banyak masyarakat yang salah mengartikan maksud dari pelonggaran masker yang pernah disampaikan Presiden Jokowi, beberapa waktu lalu.

“Ini yang menjadi perhatian pemerintah, bahwa kami memang harus kembali berhati-hati dengan protokol kesehatan dan setelah dikaji penyebabnya adalah selain kepulangan perjalanan umrah yakni instruksi boleh buka masker di luar ruangan. Itu disalah artikan oleh masyarakat,” kata Nina dikonfirmasi, Kamis (14/7).

BACA JUGA:  Waspada! Kasus Covid-19 di Kota Cimahi kembali Meningkat

Pernyataan dari Presiden Jokowi itu, lanjut dia, membuat masyarakat seolah-olah bebas untuk tidak lagi mengenakan masker.

Padahal apa yang disampaikan oleh Presiden Jokowi bukan pernyataan Indonesia sudah terbebas dari pandemi covid-19.

BACA JUGA:  Wow! Ribuan Warga Depok Dapat Vaksin Covid-19 yang Haram

“Sehingga adanya kebijakan ini, seolah-olah berkerumun juga boleh dibuka (maskernya), ada konser musik boleh dibuka. Itu yang tidak dipahami oleh masyarakat, sampai akhirnya ditetapkan kembali oleh presiden bahwa sekarang masker itu di luar pun harus dipakai,” jelasnya.

Saat ini, lanjut Nina, Pemerintah Provinsi Jabar memberi perhatian khusus untuk penyebaran sub varian Omicron BA.4 dan BA.5.

“Di Jabar yang saya tahu awalnya hanya beberapa belas saja (kasus BA.4 dan BA.5) dan saya lihat sekarang sudah ada berapa puluh persen. Tetapi bapak gubernur sendiri pernah mengatakan tidak usah panik karena memang gejalanya lebih ringan dan cepat sembuh,” jelasnya.

Dinkes pun berupaya untuk menekan penyebaran covid-19 dengan menggenjot vaksinasi dosis booster.

Apalagi syarat perjalanan yang mewajibkan sudah menerima vaksin booster menjadi sebuah momentum tepat.

“Ada aturan baru dari Satgas Covid-19 pusat itu terkait perjalanan dalam negeri atau pun luar negeri. Bagi kami Dinkes, tentunya kami bertanggung jawab atas peningkatan dari angka vaksin booster,” ujarnya.

Nina menyampaikan, capaian vaksinasi dosis ketika di Jabar saat ini masih tergolong minim.

Berdasarkan data di situs vaksin Kemkes, total vaksinasi booster di angka 33,57 persen atau 12.724.524 dari target 37.907.814 dosis.

“Kami masih punya kewajiban untuk terus meningkatkan booster di tingkat kabupaten kota supaya herd immunity kita bisa betul-betul tercapai,” ucapnya.

Berdasarkan data dari situs Pikobar Jabar, per 13 Juli 2022. jumlah kasus aktif covid-19 di angka 317.

Sedangkan, angka kasus dalam satu minggu terakhir 1-7 Juli 2022 di Jabar mencapai angka rata-rata 1.290. (mcr27/jpnn)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ferdyan Adhy Nugraha

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JABAR