Plh Gubernur Jabar Ungkap Penyebab Banjir Hebat di Garut

18 Juli 2022 07:00

GenPI.co Jabar - Plh Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum menyebut penyebab banjir di Kabupaten Garut karena terjadi penebangan pohon di hutan.

"Menurut informasi yang kami terima, ada pembabatan hutan (di daerah hulu). Hutan produktif harus rasional sehingga pada saat hujan datang tidak berdampak seperti ini," ujar Uu di Garut, Minggu (17/7/2022), dikutip dari laman resmi Humas Jabar.

Salah satu kampung yang terdampak cukup hebat dari banjir kemarin adalah Dayeuhandap, Kelurahan Kota Kulon, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut.

BACA JUGA:  Uu Ruzhanul Ulum Jadi Plh Gubernur Jabar, Ridwan Kamil Titip ini

Menurut Uu, warga kampung Dayeuhandap bukan pertama kali mengalami musibah banjir besar seperti ini.

Maka dari itu, dia meminta agar warga pindah ke lokasi yang lebih aman.

BACA JUGA:  Uu Mengaku Bingung Spanduk Wajahnya Bertebaran di Kota Bandung

Namun Uu menyebut, tidak semua warga ingin pindah ke tempat baru karena alasan kepemilikan tanah.

"Kami meminta kepada masyarakat, khususnya yang ada di sepanjang sungai ini, daerah yang dianggap berbahaya, mohon kesadarannya agar pindah ke tempat yang lebih aman," imbau Pak Uu.

BACA JUGA:  Pemkab Garut Tetapkan Status Darurat Bencana Banjir

"Saya sudah bertanya ke masyarakat, ada yang mau ada yang menolak (pindah) karena itu tanah pribadi. Namun diminta pindah bukan berarti tanahnya akan diambil oleh pemerintah, akan tetapi demi keselamatan," jelasnya.

Uu menyerahkan bantuan untuk penanggulangan bencana di Kabupaten Garut dari Dinas Sosial Provinsi Jabar senilai Rp198.650.550, bantuan corporate social responsibility (CSR) dari bank bjb senilai Rp100.000.000, serta bantuan suplai sembako, lauk pauk, air minum, tambahan gizi, kebutuhan anak-anak, selimut, dan alat kebersihan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar.

Terkait jembatan penghubung kampung yang terputus akibat banjir, Pak Uu akan memprioritaskan karena urgensinya lebih utama.

"Sebenarnya pemerintah sudah ada program untuk merevitalisasi sungai ini. Namun dikarenakan adanya jembatan yang hancur, tidak menutup kemungkinan anggaran yang ada akan dialokasikan untuk perbaikan jembatan tersebut," ujarnya.

Sebelumnya, banjir terjadi karena intensitas hujan tinggi sejak Jumat (15/7/2022) dan menyebabkan Sungai Cipeujeuh meluap.

Ketinggian air dilaporkan mencapai lebih dari 1 meter.

Akibat banjir ini, 53 rumah warga terendam dan rusak, delapan di antaranya rusak berat.

Adapun jumlah warga terdampak mencapai 258 orang dari 78 kepala keluarga, termasuk di antaranya 30 orang balita, 30 orang lansia, dua ibu hamil, dan tujuh ibu menyusui. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ferdyan Adhy Nugraha

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JABAR