Ditudung Mengemis untuk Bangun Al Mumtadz, Ridwan Kamil Menjawab

28 Juli 2022 10:00

GenPI.co Jabar - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menjawab tudingan dari Rudi S Kamri yang menyebutkan pihaknya mengemis-ngemis dana pembangunan Masjid Al Mumtadz.

Tudingan tersebut mencuat dalam sebuah video di akun YouTube Kanal Anak Bangsa berjudul Ridwan Kamil Ngemis Donasi Untuk Pembangunan Masjid Anaknya

"Islamic Center di Cimaung ini sudah berlangsung 3 tahun sebelum Eril wafat, dengan dana pribadi yang dicicil sesuai rejekinya," tulis Ridwan Kamil di akun Instagram pribadinya, Kamis (28/7).

BACA JUGA:  Eril Berulang Tahun, Atalia Bagikan Video yang Buat Hati Terenyuh

Maka dengan demikian, Ridwan Kamil menyatakan pembangunan Masjid Al Mumtadz bukan setelah Emmeril Kahn Mumtadz wafat.

Jika dilihat langsung ke lokasi, lanjut dia, sudah ada lantai 1 basement pada saat Eril Wafat beberapa waktu lalu.

BACA JUGA:  Ridwan Kamil Wujudkan Mimpi Eril untuk Kurban di Palestina

"Bukan lagi milik pribadi. Sudah berstatus wakaf dari keluarga untuk menjadi pusat dakwah di kawasan Kecamatan Cimaung Kab Bandung," katanya.

Dia juga menegaskan, bangunan tersebut bukan lagi properti milik pribadi sehingga bisa digunakan sebesar-besarnya untuk kepentingan publik.

BACA JUGA:  Ridwan Kamil Segera Bangun Masjid Al Mumtadz, Desainnya Bintang 5

Adapun penamaan Al Mumtadz karena pada saat pembangunan masjid, Eril wafat lantaran tenggelam di Sungai Aare, Kota Bern, Swiss.

"Sejak namanya menjadi Al Mumtadz, ratusan komen/dm masuk yang ingin berdonasi dari skala receh hingga besar untuk masjid ini. Tentulah diterima dengan senang hati," ucapnya.

Supaya tertib administrasi dalam pembangunan masjid ini, maka Ridwan Kamil membuat formasi donasi melalui kitabisa.com.

Selain soal tertib administrasi, hal tersebut juga dikatakan Ridwan Kamil supaya lebih mudah pertanggungjawabannya.

"Ada tidak ada sumbangan masyarakat, seperti halnya 3 tahun pertama, maka ikhtiar membangun masjid ini tetap akan diwujudkan oleh ikhtiar2 pribadi sampai kapan pun selesainya," katanya.

Ridwan Kamil pun mempersilahkan untuk orang tidak suka dengan apa yang saat ini sedang dikerjakan.

Namun, dia meminta agar jangan sampai menjadi berburuk sangka dengan menyimpulkan hal-hal tidak proposional.

"Biasakanlah tabayun, bertanya kepada objek bahasan, karena itu adalah adab yang seharusnya," katanya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ferdyan Adhy Nugraha

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JABAR