Sekda Jabar Dorong Pengelolaan Sampah Menggunakan Teknologi

14 Agustus 2022 21:00

GenPI.co Jabar - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat mendorong supaya pengelolaan sampah menggunakan teknologi.

“Di wilayah Bandung (Raya) sudah ada aplikasi kelola sampah digital. Kelompok atau organisasi masyarakat yang melaksanakan itu, hanya sejauh mana efektivitasnya yang harus kami dorong bersama,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat Setiawan Wangsaatmadja dalam keterangan resminya, Sabtu (13/8).

“Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang sudah berkontribusi terkait pengelolaan sampah ini,” sambungnya.

BACA JUGA:  Karawang Jadi Lautan Sampah, Ratusan Ton Tidak Bisa Terangkut

Dia mengungkapkan, Jawa Barat merupakan provinsi dengan pengguna internet terbanyak di Indonesia.

Hal tersebut, membuat digitalisasi di Jabar terasa lebih cepat karena masyarakatnya sudah melek terhadap internet.

BACA JUGA:  Sekda Jabar Ingin Dukcapil Bersiap-Siap Menghadapi Pemilu 2024

Termasuk dalam penggunaan aplikasi untuk pengelolaan sampah yang kini sudah ada di Jabar, yakni Octopus dan Greeny.

Octopus sudah beroperasi di Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung Barat, Kota Bogor, Kota Depok, dan Kota Bekasi.

BACA JUGA:  Profil Setiawan Wangsaatmaja, Bukan Sekda Jabar Biasa

Aplikasi Octopus, lanjut dia, membantu masyarakat untuk mengelola sampah daur ulang dari sumber ke industri daur ulang.

Sedangkan Greeny merupakan aplikasi yang mendistribusikan sampah non-organik dari rumah tangga ke bank sampah.

Dalam pengembangannya, Greeny sudah bekerja sama dengan Asosiasi Pelapak dan Pemulung Indonesia dan kini aktif beroperasi di Kota Bandung, Kabupaten Bandung, dan Kota Cimahi.

Selain itu, ada juga bank sampah yang sudah beroperasi di Jabar dengan menawarkan poin atau reward kepada para nasabah.

Saat poin itu sudah terkumpul, nasabah bisa menukarkannya dengan barang berharga lain.

Setiawan menjelaskan, saat ini produksi sampah di Jabar per harinya sudah mencapai 24.790 ton dan timbulan sampah dari Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum sebesar 64 persen dari keseluruhan sampah di Jabar.

Sementara untuk sampah yang tertangani di Tempat Pembuangan Akhir (TPA), dia menyebut berada di angka 62,08 persen.

Sedangkan sisanya merupakan sampah yang tidak tertangani.

Maka dari itu, Ia menegaskan bahwa pengelolaan sampah harus dilakukan secara kolaboratifm terutama secara pentahelix yang melibatkan akademisi, pelaku usaha, masyarakat, pemerintah, dan media massa.

“Kerja sama kami harus dilakukan dengan berbagai pihak secara pentahelix,” ujar dia. (mcr27/jpnn)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ferdyan Adhy Nugraha

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JABAR