Ridwan Kamil Bela Pemerintah Pusat Soal Kenaikan Harga BBM

06 September 2022 10:00

GenPI.co Jabar - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil membela kebijakan pemerintah pusat soal kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

Dia meminta masyarakat untuk menyikapi keputusan pemerintah yang menaikkan harga BBM karena subsidi sudah menyentuh angka Rp 500 miliar.

"Oleh karena itu, tentunya kita sikapi semua ini dengan sebijak-bijaknya, ikut memahami alasan pemerintah pusat karena subsidinya sudah di atas Rp500 triliun hanya untuk membiayai subsidi BBM," ujar dia, dikutip dari laman resmi Pemprov Jabar, Selasa (6/9).

BACA JUGA:  Kenaikan Harga BBM Bikin Kamu Stres? Begini Cara Mengatasinya

Bantuan Langsung Tunai (BLT) BBM, lanjut dia, akan langsung diawasi oleh Ridwan Kamil supaya tepat sasaran.

"Kami dari pemerintah daerah akan membantu memastikan bantuan langsung tunai itu juga tak ada ekses (berlebihan) karena akan disalurkan langsung lewat Kantor Pos kepada rakyat Indonesia, khususnya Jawa Barat. Kami akan memantau datanya jangan sampai yang tidak berhak juga mendapatkan," tegasnya.

BACA JUGA:  Sopir Angkot Mogok Massal karena BBM Naik, Polres Majalengka Angkut Pelajar

Ridwan Kamil menambahkan, pengalaman Pemda Provinsi Jabar saat menyalurkan bantuan sosial selama pandemi covid-19 bakal menjadi tolok ukur.

Maka dari, dia menyebut, bakal ada pola dan aturan terukur supaya BLT BBM nanti bakal benar-benar didapatkan oleh orang yang membutuhkan.

BACA JUGA:  Masyarakat Bogor Langsung Merasakan Dampak Kenaikan Harga BBM, Tarif Angkot Naik!

"Kita memiliki pengalaman selama COVID-19 melakukan pembersihan data sampai 23 tahap untuk memastikan setiap yang menerima bansos atau BLT (tepat sasaran)," pungkasnya.

Selain itu, pihaknya meminta kepada Pertamina agar BBM bersubsidi yang kini sudah naik bisa diawasi agar tepat sasaran.

Dia meminta kepada Pertamina, aturan dan peruntukkan BBM bersubsidi lebih bisa diperjelas.

Poin tersebut jika mampu diselesaikan, kata Ridwan Kamil, akan bisa mengatasi masalah soal pemakaian tepat sasaran BBM bersubsidi.

"Selama ini kalau kita ke SPBU, ya begitu saja soal beli membeli, tak ada screening. Tolong bisa dipastikan argumentasi subsidi tepat sasaran ini supaya dapat sesuai dengan kenyataan di waktu ini," ujar Kang Emil.

"Kalau memang betul selama ini terjadi salah sasaran untuk BBM subsidi, mohon Pertamina mempunyai cara agar yang membeli BBM subsidi itu benar-benar yang diperuntukan," imbuhnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ferdyan Adhy Nugraha

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JABAR