GenPI.co Jabar - Gelar pahlawan disematkan kepada tokoh Jawa Barat almarhum KH Ahmad Sanusi.
Pengumuman penyematan gelar pahlawan kepada Ahmad Sanusi tersebut disampaikan Menkopolhukam Mahfud MD, Kamis (3/11).
Mahfud MD menyampaikan, Ahmad Sanusi berperan dalam memperjuangkan dasar negara Pancasila.
"Dari semula ada sisi kanan ingin menjadikan negara Islam, sisi kiri menjadikan negara sekuler, kemudian diambil jalan tengah lahirlah ideologi Pancasila sesudah menyetujui pencoretan tujuh kata di Piagam Jakarta," ujarnya dikutip dari laman resmi Pemprov Jabar.
Berikut ini fakta-fakta mengenai KH Ahmad Sanusi dirangkum dari berbagai sumber.
Ulama asal Sukabumi tersebut diketahui dibesarkan dari keluarga pesantren. Dia merupakan putera dari Ajengan Haji Abdurrahim bin Yasin, pengasuh Pesantren Cantayan di Sukabumi.
Sejak kecil Kiai Sanuni banyak belajar di pondok pesantren yang ada di Jawa Barat. Dia kemudian menikah pada usia 20 tahun dengan Siti Juwariyah binti Haji Afandi dari Kebon Pedes, Baros, Sukabumi.
Usai menikah, beliau dikirim ke Makkah untuk berhaji dan belajar ilmu agama. Di Tanah Suci, Kiai Sanusi banyak berguru kepada ulama-ulama terkenal, khususnya dari kalangan al-Jawi (Melayu).
Sempat membantu sang ayahnya sepulang dari Makkah, Kiai Sanuni kemudian mendirikan pondok pesantren sendiri di Kampung Genteng, sebelah utara Desa Cantayan.
KH Ahmad Sanusi merupakan tokoh Jabar yang berperan dalam perumusan pembentukan negara.
Dia tercatat sebagai salah satu anggota Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
Beliau juga diketahui merupakan tokoh Sarekat Islam. KH Ahmad Sanusi terlibat di banyak organisasi berbasis Islam.
Selain di Sarekat Islam, dia juga diketahui merupakan pendiri Al-Ittahadiyatul Islamiyah (AII). Namun, organisasi tersebut dibubarkan zaman Jepang. Secara diam-diam Kiai Ahmad Sanusi mendirikan Persatuan Umat Islam Indonesia (PUII). (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News